Pergeseran Tanah Ancam Ratusan Warga Ciamis: Puluhan Rumah Rusak, Evakuasi Mendesak Dilakukan
Bencana Pergeseran Tanah Landa Ciamis, Ratusan Warga Mengungsi
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilanda bencana pergeseran tanah yang signifikan pada Senin, 7 April 2025, memaksa ratusan warga dari dua desa di Kecamatan Panawangan untuk mengungsi. Peristiwa alam ini, yang melanda Desa Mekarbuana dan Desa Sadapaingan, menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah rumah dan menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya longsor susulan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis melaporkan bahwa satu rumah mengalami kerusakan berat, sementara enam lainnya mengalami kerusakan sedang. Akibatnya, total 210 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di tempat pengungsian yang telah disediakan.
"Sebanyak 107 warga Desa Mekarbuana dan 103 warga Desa Sadapaingan saat ini mengungsi," ujar Kepala BPBD Ciamis, Ani Supiani, saat memberikan keterangan di lokasi kejadian. Ia menekankan pentingnya evakuasi mengingat kondisi tanah yang labil dan potensi longsor susulan yang mengintai. "Kondisi tanah di area pergeseran sangat labil, dengan tekstur berbatu dan kandungan air yang tinggi."
Upaya Tanggap Darurat dan Penanganan Bencana
BPBD Ciamis telah bergerak cepat berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait untuk menangani dampak pergeseran tanah. Fokus utama saat ini adalah Desa Mekarbuana, yang memiliki akses lebih mudah untuk mobilisasi alat berat. Upaya pembersihan material longsoran melibatkan bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, dapur umum telah didirikan dengan dukungan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Palang Merah Indonesia (PMI). Dapur umum ini menyediakan makanan tiga kali sehari bagi para pengungsi.
Rencana Relokasi dan Kajian Geologi
Mengingat kerentanan wilayah tersebut terhadap bencana serupa, BPBD Ciamis telah mengirimkan surat kepada Badan Geologi untuk melakukan kajian mendalam. Hasil kajian ini akan menjadi dasar penentuan langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan relokasi permukiman warga ke lokasi yang lebih aman.
Bantuan dan Dukungan dari Kepolisian
Kapolres Ciamis, AKBP Akmal, turut hadir di lokasi bencana untuk memberikan dukungan moral dan bantuan logistik kepada para pengungsi. Bantuan berupa mi instan, air mineral, dan kebutuhan pokok lainnya diserahkan langsung kepada warga yang terdampak. AKBP Akmal juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.
"Longsor yang terjadi cukup besar, menyebabkan kerusakan parah pada satu rumah dan mengancam rumah-rumah lainnya," ungkap AKBP Akmal. Ia menambahkan bahwa tindakan preventif sangat penting untuk melindungi warga, dan mengimbau mereka untuk sementara waktu tetap berada di pengungsian.
Pergeseran tanah di Ciamis ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman alam. Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait terus berupaya untuk memberikan bantuan terbaik bagi para korban dan mencari solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.