Indonesia Gencar Lobi AS Soal Tarif Impor: Menko Airlangga Pimpin Delegasi ke Washington
Indonesia Gencar Lobi AS Soal Tarif Impor: Menko Airlangga Pimpin Delegasi ke Washington
Jakarta, Indonesia - Pemerintah Indonesia meningkatkan upaya untuk mengatasi dampak pengenaan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk-produk Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dijadwalkan memimpin delegasi tingkat tinggi ke Washington D.C. pekan depan untuk melakukan negosiasi langsung dengan pihak AS.
Delegasi yang dipimpin Menko Airlangga bertujuan untuk melobi pemerintah AS terkait potensi penerapan tarif timbal balik sebesar 32% atas produk impor dari Indonesia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan yang diberlakukan oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, yang dinilai dapat merugikan perekonomian Indonesia.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, mengkonfirmasi bahwa pertemuan dengan pejabat AS ditargetkan berlangsung paling lambat 17 April 2025. Susunan delegasi saat ini masih dalam tahap finalisasi, namun dipastikan akan melibatkan perwakilan dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.
"Paling lambat tanggal 17 April 2025, delegasi akan berangkat. Siapa saja yang akan ikut masih dalam pembahasan, tetapi yang memimpin adalah Bapak Menko Airlangga," ujar Faisol Riza usai pertemuan di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (7/4/2025).
Strategi Indonesia dalam Negosiasi
Menko Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Indonesia, bersama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, sepakat untuk menempuh jalur negosiasi dalam menghadapi kebijakan tarif AS. Pemerintah Indonesia akan membawa proposal komprehensif yang mencakup berbagai aspek perdagangan bilateral.
"Kami sedang mengkaji beberapa opsi. Pertama, kami melihat bahwa tarif impor Indonesia terhadap produk-produk dari Amerika relatif rendah, sekitar 5%. Bahkan, untuk komoditas seperti gandum dan kedelai, tarifnya sudah 0%. Kami juga akan membahas terkait Pajak Penghasilan (PPH) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor. Selain itu, kami akan berupaya meningkatkan volume pembelian produk-produk AS untuk mengurangi defisit perdagangan yang saat ini mencapai 18 miliar dolar AS," jelas Menko Airlangga.
Solidaritas ASEAN dalam Menghadapi Kebijakan Tarif AS
Menko Airlangga mengungkapkan bahwa berdasarkan komunikasi dengan para pemimpin negara ASEAN, terdapat kesamaan pandangan dalam menghadapi kebijakan tarif AS. Masing-masing negara telah mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi kepentingan ekonominya.
- Vietnam: Telah menurunkan seluruh tarif bea masuk impor dari AS hingga 0%.
- Malaysia, Thailand, dan Kamboja: Akan melakukan negosiasi bilateral dengan AS.
"Kita akan mengambil jalur negosiasi. Jalur ini yang kita sepakati bersama," pungkas Menko Airlangga, menegaskan pentingnya kerjasama regional dalam menghadapi tantangan perdagangan global.
Upaya lobi dan negosiasi ini menjadi krusial bagi Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan akses pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia di pasar AS. Hasil dari negosiasi ini akan sangat menentukan arah hubungan perdagangan antara Indonesia dan AS di masa depan.