ASEAN Pilih Diplomasi, Hindari Perang Tarif dengan Amerika Serikat

ASEAN Tempuh Jalur Negosiasi Hadapi Kebijakan Tarif AS

Negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk tidak mengambil langkah pembalasan atau retaliasi terhadap kebijakan tarif timbal balik yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS). Keputusan ini diambil sebagai upaya menjaga stabilitas ekonomi kawasan dan menghindari eskalasi konflik perdagangan yang lebih luas.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa ASEAN akan mengedepankan diplomasi dan negosiasi dalam menghadapi kebijakan tarif AS. "ASEAN tidak mengambil langkah retaliasi," ujarnya di Jakarta, menekankan bahwa hampir semua negara anggota ASEAN memiliki pandangan yang sama.

Strategi Negara Anggota ASEAN

Setiap negara anggota ASEAN memiliki strategi tersendiri dalam menghadapi kebijakan tarif AS. Beberapa di antaranya adalah:

  • Vietnam: Telah menurunkan tarif bea masuk impor dari AS hingga 0 persen.
  • Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Indonesia: Akan menempuh jalur negosiasi dengan AS untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
  • Indonesia dan Malaysia: Akan mendorong Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) atau perjanjian Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen ASEAN untuk mencari solusi damai dan konstruktif dalam menghadapi tantangan perdagangan global. ASEAN menyadari bahwa perang tarif hanya akan merugikan semua pihak yang terlibat.

Dampak Kebijakan Tarif AS

Kebijakan tarif timbal balik yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku ekonomi ASEAN. Indonesia sendiri dikenai tarif impor sebesar 32 persen, yang mulai berlaku pada 9 April 2025. Namun, ASEAN tetap optimis bahwa dengan negosiasi yang baik, dampak negatif dari kebijakan ini dapat diminimalisir.

Sebagai perbandingan, tarif resiprokal Indonesia lebih tinggi daripada Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Timor Leste. Namun, tarif yang diterapkan AS untuk sejumlah negara Asia Tenggara lain lebih tinggi seperti berikut:

  • Vietnam: 46 persen
  • Thailand: 36 persen
  • Malaysia: 24 persen
  • Kamboja: 49 persen
  • Singapura: 10 persen
  • Filipina: 17 persen
  • Laos: 48 persen
  • Myanmar: 44 persen
  • Brunei Darussalam: 24 persen
  • Timor Leste: 10 persen

Negara-negara di luar Asia Tenggara juga terkena dampak kebijakan tarif AS, dengan rincian sebagai berikut:

  • China: 34 persen
  • Uni Eropa: 20 persen
  • Korea Selatan: 25 persen
  • Jepang: 24 persen

Komitmen ASEAN untuk Stabilitas Ekonomi

Keputusan ASEAN untuk tidak melakukan retaliasi terhadap kebijakan tarif AS menunjukkan komitmen kawasan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong perdagangan yang adil dan saling menguntungkan. ASEAN berharap bahwa dengan dialog dan negosiasi, AS akan mempertimbangkan kembali kebijakannya dan mencari solusi yang lebih konstruktif.

ASEAN akan terus berupaya meningkatkan daya saing ekonomi kawasan dan memperkuat kerjasama dengan mitra dagang lainnya. Hal ini penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di tengah ketidakpastian ekonomi global.