Tragedi Helikopter Medis di Perairan Jepang: Tiga Nyawa Melayang
Tragedi Helikopter Medis di Perairan Jepang: Tiga Nyawa Melayang
Fukuoka, Jepang – Kabar duka menyelimuti dunia medis Jepang setelah sebuah helikopter medis mengalami kecelakaan tragis di lepas pantai barat daya Prefektur Fukuoka, Minggu (6/4/2025). Insiden ini merenggut nyawa tiga orang, termasuk seorang pasien lansia, anggota keluarga, dan seorang dokter.
Helikopter tersebut sedang dalam penerbangan dari Pulau Tsushima, Prefektur Nagasaki, menuju Kota Fukuoka. Misi utama helikopter adalah mengantarkan seorang pasien berusia 86 tahun yang membutuhkan perawatan medis segera. Turut serta dalam penerbangan tersebut adalah seorang anggota keluarga pasien berusia 68 tahun, seorang dokter berusia 34 tahun, serta pilot dan seorang mekanik.
Pihak berwenang Jepang kehilangan kontak dengan helikopter tersebut beberapa saat setelah lepas landas. Operasi pencarian dan penyelamatan segera diluncurkan, melibatkan kapal patroli dari Penjaga Pantai Jepang. Setelah beberapa jam pencarian intensif, tim penyelamat berhasil menemukan puing-puing helikopter dan keenam penumpangnya.
"Tiga orang ditemukan dalam kondisi sadar, berpegangan pada bagian helikopter yang mengapung," ungkap seorang juru bicara Penjaga Pantai Jepang. Namun, sayangnya, pasien lansia, anggota keluarga, dan sang dokter ditemukan dalam keadaan tidak responsif dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.
Ryuji Tominaga, Kepala Rumah Sakit tempat pasien akan dirawat, menyatakan kesedihannya yang mendalam atas kejadian ini. "Ini adalah kehilangan yang sangat besar bagi komunitas medis kami," ujarnya.
Investigasi Mendalam Dilakukan
Operator helikopter meyakinkan publik bahwa pilot dan mekanik yang bertugas pada penerbangan nahas tersebut memiliki pengalaman yang luas dan memenuhi syarat untuk menerbangkan helikopter medis. Lebih lanjut, mereka menyatakan bahwa kondisi cuaca pada saat kejadian tidak menunjukkan adanya anomali yang dapat menjadi penyebab kecelakaan.
Namun, Komite Keselamatan Maritim Nasional Jepang telah memulai investigasi komprehensif untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan tersebut. Investigasi ini akan mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap kotak hitam helikopter, catatan pemeliharaan, dan wawancara dengan saksi potensial.
Sejarah Kelam Perusahaan Operator
Tragisnya, ini bukan insiden pertama yang melibatkan helikopter yang dioperasikan oleh perusahaan yang sama. Pada Juli 2024, sebuah helikopter lain milik perusahaan tersebut jatuh di wilayah Fukuoka, menewaskan dua orang di dalamnya. Insiden sebelumnya ini tentu akan menjadi fokus utama dalam investigasi yang sedang berlangsung.
Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan helikopter yang terjadi di Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang standar keselamatan dan pemeliharaan helikopter di negara tersebut. Masyarakat menuntut transparansi dan akuntabilitas penuh dalam investigasi untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.
Daftar Korban:
- Pasien (86 tahun)
- Anggota Keluarga Pasien (68 tahun)
- Dokter (34 tahun)
Pihak Berwenang Terkait:
- Penjaga Pantai Jepang
- Komite Keselamatan Maritim Nasional Jepang
Pemerintah Jepang diharapkan untuk meninjau ulang peraturan keselamatan penerbangan dan memastikan bahwa semua operator helikopter mematuhi standar keselamatan yang ketat.