Pasca-Lebaran, Harga Cabai dan Bawang Merah Berangsur Pulih, Kementan Optimis Stabilisasi Pasar
Pasca perayaan Idul Fitri 2025, harga cabai dan bawang merah yang sempat mengalami kenaikan kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Kementerian Pertanian (Kementan) mengonfirmasi bahwa fluktuasi harga tersebut merupakan fenomena musiman yang lazim terjadi menjelang dan setelah Lebaran.
Menurut Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, Andi Muhammad Idil Fitri, penurunan aktivitas perdagangan di pasar sayur selama libur panjang Lebaran menjadi penyebab utama terbatasnya pasokan. Banyak pedagang dan petani yang memanfaatkan momen tersebut untuk beristirahat dan merayakan hari raya bersama keluarga. Kondisi ini berdampak langsung pada ketersediaan cabai dan bawang merah di pasar.
"Penurunan aktivitas di lapak sayuran menyebabkan pasokan berkurang sementara. Namun, ini hanya bersifat sementara, dan pasokan akan segera normal setelah libur Lebaran usai," jelas Idil.
Senada dengan pernyataan tersebut, melonjaknya harga bawang merah juga dipicu oleh belum pulihnya aktivitas jual beli di pasar induk dan eceran, serta terbatasnya tenaga kerja akibat libur Lebaran. Namun, seiring berakhirnya masa libur, distribusi dari sentra-sentra produksi utama kembali meningkat secara signifikan.
Sebagai indikator pemulihan, pasokan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, yang menjadi acuan harga nasional, menunjukkan tren positif. Suminto, salah seorang petugas di Pasar Induk Kramat Jati, melaporkan bahwa sejak Jumat (4/4/2025) pagi, sebanyak 18 mobil, setara dengan 64 ton bawang merah, telah memasuki pasar.
"Perkiraan pekan depan sudah kembali normal. Dibilang normal kalau masuknya bawang merah ke Induk sekitar 25 mobil atau setara 90-100 ton sehari," kata Suminto, memberikan gambaran optimis mengenai stabilisasi harga dalam waktu dekat.
Kementan sendiri memastikan bahwa stok bawang merah nasional dalam kondisi aman. Pasokan pada bulan April, pasca-Lebaran, dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat. Panen raya dari berbagai sentra produksi seperti Indramayu, wilayah Pantura, Solok, dan Bandung Raya siap mengamankan pasokan nasional.
Untuk memastikan kelancaran distribusi dan menjaga stabilitas harga, Kementan terus menjalin koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan para Champion bawang merah di berbagai sentra produksi. Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan bawang merah bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Langkah Strategis Kementan:
- Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah.
- Kemitraan dengan Champion bawang merah di sentra produksi.
- Pemantauan distribusi dari sentra ke pasar.
- Evaluasi stok dan proyeksi kebutuhan nasional.
- Fasilitasi logistik untuk kelancaran pasokan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kementan optimis harga cabai dan bawang merah akan segera kembali normal dan stabil, sehingga masyarakat dapat memperoleh komoditas tersebut dengan harga yang wajar.