Jakarta Barat Bergelut dengan Banjir: Tiga RT dan Satu Ruas Jalan Terendam Akibat Curah Hujan Ekstrem

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada hari Minggu lalu mengakibatkan dampak signifikan berupa banjir di beberapa wilayah Jakarta Barat. Hingga Senin siang, sejumlah wilayah masih terendam, mengganggu aktivitas warga dan mobilitas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa setidaknya tiga Rukun Tetangga (RT) dan satu ruas jalan utama masih tergenang air.

Menurut data yang dirilis oleh BPBD DKI Jakarta pada hari Senin (7/4/2025), banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang memicu kenaikan signifikan pada debit air di beberapa sungai utama yang melintasi Jakarta. Situasi ini diperparah dengan meluapnya Kali Angke yang melintasi wilayah tersebut. Pemantauan yang dilakukan menunjukkan peningkatan status siaga di beberapa pos pantau sungai, menunjukkan potensi bahaya banjir yang meluas.

Berikut adalah rincian wilayah terdampak banjir di Jakarta Barat hingga Senin siang, pukul 12.00 WIB:

  • Kelurahan Rawa Buaya:
    • Jumlah RT terendam: 2 RT
    • Ketinggian air: 90 centimeter
    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke
  • Kelurahan Duri Kosambi:
    • Jumlah RT terendam: 1 RT
    • Ketinggian air: 40 centimeter
    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke
  • Ruas Jalan:
    • Jalan Outer Ring Road Kembangan, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
    • Ketinggian air: 30 centimeter

Kondisi ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera melakukan penanganan banjir dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Upaya mitigasi dan penanggulangan banjir jangka panjang juga perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama saat terjadi hujan deras.

Kenaikan status siaga di beberapa pos pantau sungai menjadi perhatian khusus. Pos Pesanggrahan, Pos Krukut Hulu, dan Pos Cipinang Hulu sempat berstatus Siaga 3 (Waspada). Situasi lebih kritis terjadi di Pos Pantau Angke Hulu yang awalnya Siaga 3 (Waspada), kemudian meningkat menjadi Siaga 2 (Siaga), dan mencapai Siaga 1 (Bahaya) pada pukul 20.00 WIB. Peningkatan status ini mengindikasikan potensi banjir yang lebih besar di wilayah hilir sungai.

Pemerintah kota Jakarta telah mengerahkan tim reaksi cepat untuk membantu evakuasi warga dan menyediakan bantuan logistik. Namun, dampak banjir ini menyoroti perlunya investasi lebih lanjut dalam infrastruktur pengendalian banjir, termasuk normalisasi sungai, pembangunan drainase yang memadai, dan peningkatan sistem peringatan dini banjir. Koordinasi antar instansi juga krusial untuk memastikan respons yang efektif dan terpadu dalam menghadapi bencana banjir. Warga Jakarta Barat khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir diminta untuk selalu memantau informasi terkini dari BPBD dan mengikuti arahan petugas untuk keselamatan bersama.