Peneliti Muda UIN Jogja Raih Paten Senyawa Antikanker dan Antidiabetes dari Bahan Alam Indonesia
Peneliti Muda UIN Jogja Raih Paten Senyawa Antikanker dan Antidiabetes dari Bahan Alam Indonesia
Fahrul Nurkolis, SSi, seorang peneliti muda berusia 25 tahun dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, telah berhasil mencapai prestasi gemilang dalam dunia riset. Ia berhasil mendapatkan hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM RI atas senyawa antikanker dan antidiabetes yang dikembangkan dari bahan alam Indonesia. Prestasi ini merupakan bukti nyata potensi besar sumber daya alam Indonesia yang dapat diolah menjadi inovasi medis berdampak global. Penelitian Fahrul, yang telah melewati proses panjang dan komprehensif, menekankan pentingnya riset berbasis bahan alam sebagai alternatif terapi yang aman dan efektif.
Proses penelitian Fahrul melibatkan pendekatan multidisiplin, meliputi studi in silico, in vitro, dan uji biologi. Ia termotivasi oleh kebutuhan akan terapi penyakit metabolik seperti diabetes dan obesitas yang lebih efektif dan aman, dengan memanfaatkan potensi bahan alam Indonesia. Penelitiannya berfokus pada eksplorasi senyawa bioaktif dari berbagai tanaman, antara lain Echinacea purpurea, anggur laut (Caulerpa racemosa), dan bawang Dayak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktif tersebut memiliki potensi signifikan dalam mencegah kanker melalui mekanisme penghambatan proliferasi sel kanker, induksi apoptosis, dan penghambatan jalur sinyal kanker.
Keberhasilan dalam memperoleh paten mencakup beberapa formulasi inovatif:
- Formulasi obat anti-cardiometabolic syndrome berbasis ekstrak anggur laut, yang terbukti efektif menghambat enzim α-glukosidase, α-amilase, dan lipase.
- Formulasi tepung fungsional dari bayam dan nanas yang kaya antioksidan untuk menjaga fungsi kognitif.
- Produk konsentrat L-Arginine dari belut dan tempe yang bermanfaat bagi kesehatan.
Fahrul tidak bekerja sendiri dalam pencapaian ini. Ia berkolaborasi dengan tim peneliti yang terdiri dari para pakar dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia dan mancanegara, termasuk Universitas Hasanuddin, Dexa Medica, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sumatera Utara, Universitas Brawijaya, Universitas Bina Nusantara, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, dan Universitas Sam Ratulangi, serta peneliti dari Kanada dan Brasil. Kolaborasi internasional ini memperkaya perspektif dan keahlian dalam penelitiannya.
Dedikasi Fahrul dalam dunia riset telah terbangun sejak masa kuliah. Ia aktif berpartisipasi dalam konferensi internasional, membangun jejaring global, dan meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk penghargaan dari Ikatan Dokter Indonesia dan penghargaan Best Young Researcher dari Kyung Hee University, Korea Selatan. Keaktifannya di dunia riset dibuktikan dengan lebih dari 105 publikasi jurnal internasional bereputasi, menjadi penulis utama dalam studi terkait nutrisi, metabolomik, dan fitokimia. Ia juga merupakan anggota American Chemical Society (ACS) dan Royal Society of Biology.
Meskipun telah mencapai keberhasilan yang luar biasa, Fahrul menyadari tantangan yang masih dihadapi riset di Indonesia, terutama dalam hal pendanaan dan kolaborasi internasional. Ia menekankan pentingnya sinergi yang lebih kuat antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia dan mendorong hilirisasi riset agar inovasi dapat diterapkan untuk kesejahteraan masyarakat. Pesan Fahrul kepada generasi muda adalah untuk berani bermimpi besar, mengeksplorasi ide-ide baru, dan berkontribusi dalam menciptakan solusi nyata bagi permasalahan masyarakat melalui ketekunan dan semangat belajar yang tinggi.
Keberhasilan Fahrul menjadi inspirasi bagi peneliti muda Indonesia lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi dalam memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan global.