Banjir Jakarta Surut Total, Warga Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Jakarta Surut Total, Warga Mulai Bersihkan Rumah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan seluruh genangan air akibat banjir yang melanda beberapa wilayah Ibu Kota telah surut sepenuhnya. Kondisi ini menandai berakhirnya bencana alam yang terjadi sejak Senin dini hari, 3 Maret 2025. Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyatakan surutnya genangan air terpantau secara keseluruhan pada Rabu malam, pukul 23.00 WIB. Kini, fokus utama tertuju pada upaya pembersihan pascabanjir yang dilakukan oleh warga terdampak.
Proses pembersihan pascabanjir ini melibatkan warga secara langsung. Mereka mulai membersihkan sisa-sisa material yang terbawa arus banjir dari rumah-rumah mereka. Meskipun genangan air telah surut, beberapa lokasi pengungsian masih tetap digunakan. Hal ini disebabkan oleh masih berlangsungnya proses pembersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal para pengungsi. Yohan menjelaskan bahwa para pengungsi akan kembali ke rumah masing-masing setelah proses pembersihan lingkungan tempat tinggal mereka selesai dilaksanakan.
Keberhasilan penanganan banjir ini, menurut Yohan, merupakan buah dari kolaborasi yang solid antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di DKI Jakarta. BPBD, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Dinas Bina Marga, Dinas Lingkungan Hidup, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan petugas PPSU Kelurahan bahu membahu dalam upaya penanggulangan bencana ini. Setiap OPD mengerahkan personel dan peralatan pendukung, termasuk pompa mobile untuk menyedot genangan air serta memastikan fungsi saluran air berjalan dengan optimal. Tidak hanya itu, koordinasi pun dilakukan dengan melibatkan unsur masyarakat, mulai dari RT/RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), tokoh masyarakat, serta dukungan penuh dari TNI dan Polri.
Upaya kolaboratif ini terbukti efektif dalam mempercepat penanganan banjir. Banjir yang terjadi akibat meluapnya beberapa sungai utama di Jakarta, seperti Ciliwung, Angke, dan Pesanggrahan, mencapai puncaknya pada Selasa, 4 Maret 2025. Data BPBD mencatat sebanyak 122 RT terendam banjir dengan ketinggian air lebih dari tiga meter. Kecepatan surutnya air membuktikan kesigapan dan koordinasi yang baik dalam penanganan bencana ini.
Ke depan, BPBD akan terus melakukan evaluasi dan antisipasi untuk meminimalisir dampak banjir di musim penghujan. Hal ini akan dilakukan melalui peningkatan infrastruktur, perbaikan sistem drainase, dan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana. Kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan serupa di masa mendatang.
Catatan: Informasi detail mengenai jumlah pengungsi dan lokasi pengungsian tidak dijelaskan secara spesifik dalam rilis berita ini. Informasi mengenai jumlah total RT yang terdampak banjir disampaikan berdasarkan data yang ada pada saat puncak kejadian.