Singapura Alokasikan Rp 122 Miliar untuk Program Revitalisasi Kebersihan Toilet Umum
Singapura Alokasikan Rp 122 Miliar untuk Revitalisasi Kebersihan Toilet Umum
Pemerintah Singapura telah mengalokasikan dana hibah sebesar 10 juta dolar Singapura, setara dengan Rp 122 miliar (kurs Rp 12.220), untuk meningkatkan standar kebersihan toilet umum di seluruh negeri. Inisiatif ini, yang diumumkan pada awal Maret 2025, difokuskan pada revitalisasi fasilitas toilet di kedai kopi, yang seringkali menjadi titik kumpul masyarakat dan dinilai memiliki standar kebersihan yang kurang memuaskan.
Program Hibah Renovasi Toilet Kedai Kopi, senilai 5 juta dolar Singapura, menawarkan pendanaan hingga 95% dari total biaya renovasi kepada pemilik kedai kopi. Pemilik dapat mengajukan permohonan kepada Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) dengan batas maksimal dana hibah sebesar 50.000 dolar Singapura per kedai kopi. Selain itu, NEA juga menyediakan dana hibah tambahan senilai 5 juta dolar Singapura, dengan batas maksimal 25.000 dolar Singapura per kedai kopi, untuk mendukung upaya peningkatan kebersihan. Kedua program hibah ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Satuan Tugas Toilet Umum yang dibentuk pada tahun 2024.
Tujuan utama dari program ini adalah mendorong pemilik kedai kopi untuk merenovasi fasilitas toilet mereka dan memperoleh sertifikasi berdasarkan standar “Program Toilet Bahagia”. Standar ini, yang akan dikembangkan oleh Restroom Association Singapore (RAS), merupakan bagian integral dari upaya untuk menciptakan budaya toilet yang lebih bersih dan terawat di Singapura. Sebagai bagian dari program ini, para penerima hibah juga akan mendapatkan pelatihan gratis tentang teknik pembersihan toilet yang efektif bagi petugas kebersihan internal mereka. Informasi lebih detail mengenai kedua program hibah ini akan dirilis oleh NEA pada akhir tahun 2025.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh temuan studi Universitas Manajemen Singapura pada tahun 2024 yang menunjukkan bahwa toilet di kedai kopi termasuk di antara yang paling kotor dari 2.602 toilet umum yang disurvei. Sekretaris Parlemen Senior untuk Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup, Baey Yam Keng, mengakui bahwa meskipun kedai kopi merupakan bisnis swasta, namun perannya sebagai tempat berkumpul masyarakat menjadikan toilet di dalamnya sebagai fasilitas publik yang penting. Ketersediaan toilet umum yang bersih dan terawat di kedai kopi juga dapat mengurangi beban pemerintah dalam membangun toilet umum tambahan, khususnya untuk memenuhi kebutuhan lansia yang rentan terhadap masalah kontrol kandung kemih dan usus.
Satuan Tugas Toilet Umum, yang diketuai bersama oleh Baey Yam Keng dan Ketua Dewan Kebersihan Publik (PHC) Andrew Khng, juga telah merumuskan sejumlah rekomendasi, termasuk panduan desain yang merekomendasikan jarak minimal 5 meter antara pintu masuk toilet dan wastafel cuci tangan dengan warung makan terdekat, jika memungkinkan. Fokus utama satgas ini adalah pada perbaikan toilet di lokasi-lokasi yang sebelumnya dinilai buruk, seperti kedai kopi dan pusat jajanan. Dengan alokasi dana yang signifikan dan program yang komprehensif, pemerintah Singapura menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup warganya melalui peningkatan sanitasi dan kebersihan lingkungan.
Rekomendasi Desain Satuan Tugas Toilet Umum (Contoh):
- Jarak minimal 5 meter antara pintu masuk toilet dan wastafel cuci tangan dengan warung makan terdekat (jika memungkinkan).
- (Rekomendasi lainnya dapat ditambahkan jika tersedia dalam sumber berita)