Arus Balik Lebaran 2025 Terkendali, Kebijakan WFA Berperan Signifikan

Arus Balik Lebaran 2025 Terkendali, Kebijakan WFA Berperan Signifikan

Jakarta - Arus balik Lebaran tahun 2025 di berbagai terminal di Jakarta terpantau lancar dan terkendali, tanpa adanya lonjakan penumpang yang signifikan. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengapresiasi kebijakan work from anywhere (WFA) yang diperpanjang pemerintah hingga 8 April 2025 sebagai faktor utama yang berkontribusi pada kelancaran arus balik tahun ini.

Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa kebijakan WFA memungkinkan pendistribusian pergerakan masyarakat secara lebih merata, baik saat mudik maupun arus balik. Hal ini efektif menghindari penumpukan penumpang yang berpotensi menyebabkan kepadatan ekstrem di terminal dan moda transportasi lainnya.

"Kebijakan pemerintah dengan memperpanjang WFA hingga tanggal 8 April sangat membantu dalam mendistribusikan perjalanan masyarakat," ujar Syafrin saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Senin (7/4/2025).

Dampak WFA Terhadap Arus Mudik dan Balik

Syafrin memaparkan bahwa puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025. Namun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, terdapat penurunan jumlah penumpang sebesar 0,4 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat telah memanfaatkan kelonggaran WFA sejak 24 Maret untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal, yaitu pada tanggal 22 dan 23 Maret.

Tren serupa juga terlihat pada arus balik. Pada tanggal 5 April 2025, jumlah penumpang yang tiba di Jakarta mengalami penurunan signifikan sebesar 22 persen dibandingkan dengan puncak arus balik tahun sebelumnya yang terjadi pada 15 April.

"Masyarakat memilih untuk menunda kepulangan mereka karena masih memiliki waktu libur hingga tanggal 8 April. Strategi ini membantu mengurangi kepadatan pada puncak arus balik," jelas Syafrin.

Strategi Distribusi Pemudik yang Efektif

Dishub DKI Jakarta menilai bahwa strategi pendistribusian pemudik yang didukung oleh kebijakan WFA telah berjalan efektif dan terkendali. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk menghindari puncak kepadatan ekstrem selama masa angkutan Lebaran tahun ini.

Berikut beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada kelancaran arus balik Lebaran 2025:

  • Kebijakan WFA: Memungkinkan masyarakat untuk mengatur waktu perjalanan mereka secara lebih fleksibel.
  • Distribusi Pemudik: Masyarakat memilih untuk mudik dan balik lebih awal atau lebih lambat untuk menghindari puncak kepadatan.
  • Koordinasi Antar Instansi: Sinergi antara Dishub, kepolisian, dan instansi terkait lainnya dalam mengatur lalu lintas dan memastikan keamanan pemudik.

Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, arus balik Lebaran 2025 di Jakarta dapat berjalan dengan lancar dan terkendali, memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang kembali ke ibu kota.

Antisipasi dan Persiapan untuk Arus Balik Selanjutnya

Meskipun arus balik Lebaran 2025 secara umum terkendali, Dishub DKI Jakarta tetap melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi lonjakan penumpang yang mungkin terjadi pada hari-hari terakhir masa libur dan WFA.

Dishub juga mengimbau kepada masyarakat yang masih berada di kampung halaman untuk merencanakan perjalanan kembali ke Jakarta dengan matang. Pilihlah waktu perjalanan yang tepat dan hindari bepergian pada jam-jam sibuk untuk menghindari kepadatan lalu lintas.

Dengan persiapan yang baik dan dukungan dari seluruh pihak, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar hingga akhir masa libur dan WFA.