Ancaman Banjir Global: China dan India Puncak Risiko, Indonesia Masuk Daftar Sepuluh Besar

Ancaman Banjir Global: China dan India Puncak Risiko, Indonesia Masuk Daftar Sepuluh Besar

Banjir, bencana alam yang kerap terjadi dan menimbulkan kerugian besar, kembali menjadi sorotan menyusul peristiwa banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Bekasi, Bogor, dan Jakarta. Hujan deras yang mengakibatkan meluapnya sungai telah menyebabkan genangan air setinggi tiga meter di beberapa titik di Bekasi. Kejadian ini menjadi pengingat akan kerentanan Indonesia terhadap bencana hidrometeorologi dan menempatkan negara ini dalam konteks global terkait risiko banjir.

Berdasarkan data World Population Review per 5 Maret 2024, Indonesia tercatat sebagai salah satu dari sepuluh negara dengan populasi terbesar yang berisiko tinggi terdampak banjir. Sebanyak 75.696 penduduk Indonesia tinggal di wilayah yang rentan terhadap banjir. Meskipun angka ini signifikan, Indonesia masih berada di bawah negara-negara lain dalam hal jumlah penduduk yang terancam. China menempati posisi teratas dengan 394.826 penduduk berisiko tinggi, diikuti oleh India dengan angka yang hampir sama, yaitu 389.816 penduduk. Data ini menggarisbawahi skala tantangan global dalam menghadapi ancaman banjir dan perlunya strategi mitigasi yang komprehensif.

Sejarah mencatat beberapa bencana banjir dahsyat di dunia, terutama di China. Banjir Sungai Yangtze-Huai pada 1931 dan banjir Sungai Kuning pada 1887 merupakan dua peristiwa paling mematikan dalam sejarah, menelan korban jiwa hingga jutaan orang. Kejadian-kejadian ini menyoroti dampak luar biasa dari banjir dan pentingnya pembelajaran dari pengalaman masa lalu untuk memperkuat sistem peringatan dini dan infrastruktur pengelolaan banjir.

Berikut daftar sepuluh negara dengan jumlah penduduk paling berisiko tinggi terdampak banjir berdasarkan data World Population Review:

  1. China: 394.826 orang
  2. India: 389.816 orang
  3. Bangladesh: 94.424 orang
  4. Indonesia: 75.696 orang
  5. Pakistan: 71.786 orang
  6. Vietnam: 45.504 orang
  7. Amerika Serikat: 42.590 orang
  8. Nigeria: 38.994 orang
  9. Mesir: 38.871 orang
  10. Jepang: 36.060 orang

Namun, perlu diingat bahwa data ini hanya menunjukkan jumlah penduduk yang berisiko. Tingkat kerentanan suatu negara terhadap banjir juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti geografis, infrastruktur, dan sistem manajemen bencana. Belanda, misalnya, meskipun populasinya jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara di atas, memiliki persentase penduduk yang sangat tinggi yang berisiko terdampak banjir (58,7%), hal ini disebabkan oleh letak geografisnya yang rendah. Bangladesh (57,5%) dan Vietnam (46%) juga menunjukkan persentase yang tinggi, diikuti oleh Myanmar (39,9%), Laos (39,7%), dan Kamboja (38,1%).

Kesimpulannya, ancaman banjir merupakan masalah global yang membutuhkan perhatian serius. Data menunjukkan bahwa meskipun Indonesia berada di peringkat keempat dalam daftar jumlah penduduk berisiko, upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim serta peningkatan infrastruktur dan sistem peringatan dini sangat krusial untuk meminimalisir dampak bencana banjir di masa mendatang. Kolaborasi internasional dan kebijakan yang komprehensif menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.