Masa Depan MotoGP di Thailand: Kontrak 2026 Dipertanyakan, Fokus Bergeser ke Formula 1?
Masa Depan MotoGP di Thailand Menggantung di Ujung Tanduk
Sirkuit Internasional Chang Buriram, yang selama enam tahun terakhir menjadi tuan rumah MotoGP Thailand, kini menghadapi ketidakpastian. Setelah sukses besar menyelenggarakan seri pembuka MotoGP musim 2025 dengan jumlah penonton yang fantastis – 223.634 penonton sepanjang akhir pekan, termasuk 99.778 penonton pada hari Minggu – muncul kabar yang mengkhawatirkan mengenai kelanjutan penyelenggaraan balapan kelas premier tersebut di Negeri Gajah Putih. Ketua Sirkuit, Newin Chidchob, melalui akun Facebook pribadinya menyatakan bahwa Pemerintah Thailand telah menginformasikan bahwa tahun 2026 kemungkinan besar akan menjadi tahun terakhir MotoGP di Buriram. Keputusan ini dikaitkan dengan rencana pemerintah untuk tidak memperpanjang kontrak penyelenggaraan balapan.
Newin Chidchob mengungkapkan penyesalan mendalam atas keputusan ini, dengan menekankan kontribusi ekonomi yang signifikan dari MotoGP bagi Thailand. Ia menyebutkan bahwa pemerintah menginvestasikan 500 juta baht per tahun, didukung oleh sponsor swasta sebesar 300 juta baht per tahun, sementara pendapatan yang dihasilkan mencapai 5 miliar baht. Kehadiran pembalap lokal kebanggaan Thailand, Somkiat Chantra, yang kini berkompetisi di kelas MotoGP bersama tim LCR Honda, semakin memperkuat posisi Thailand dalam kancah balap motor dunia. Keberhasilan ini menunjukkan popularitas MotoGP di Thailand dan potensi ekonomi yang besar yang dapat dihasilkan dari penyelenggaraan balapan ini.
Namun, sebuah pernyataan mengejutkan muncul dari Newin Chidchob. Ia menyatakan ketertarikan Thailand untuk menjadi tuan rumah balapan Formula 1. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran prioritas dalam strategi olahraga dan pariwisata Thailand, yang mungkin menjadi salah satu faktor penyebab pertimbangan untuk tidak memperpanjang kontrak MotoGP. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar terkait strategi jangka panjang pemerintah Thailand dalam pengembangan sektor olahraga motor di negara tersebut.
Di sisi lain, Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, Kongsak Yodmanee, memberikan pernyataan yang berbeda. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan final terkait kelanjutan kontrak MotoGP. Negosiasi antara Otoritas Olahraga Thailand dan Dorna Sports masih berlangsung, membuka peluang bagi perpanjangan kontrak dan keberlanjutan MotoGP di Thailand. Meskipun Sirkuit Buriram telah dijadwalkan sebagai tuan rumah seri pembuka MotoGP 2026, kepastiannya masih menunggu hasil akhir negosiasi tersebut.
Situasi ini menciptakan ketidakpastian bagi para penggemar MotoGP di Thailand, para sponsor, dan juga bagi para pembalap, termasuk Somkiat Chantra yang diharapkan dapat terus berlaga di hadapan pendukungnya sendiri. Hasil negosiasi antara Pemerintah Thailand dan Dorna Sports akan menentukan masa depan MotoGP di Thailand dan apakah negara tersebut akan tetap menjadi bagian penting dalam kalender balap MotoGP dunia.
Perlu diingat: Informasi yang disampaikan di atas merupakan rangkuman dari berbagai sumber dan masih bersifat tentatif hingga negosiasi resmi antara pihak-pihak terkait mencapai kesepakatan akhir.