Arus Balik Lebaran 2025: Rekayasa Lalu Lintas Efektif, Tingkat Kecelakaan Menurun

Arus Balik Lebaran 2025: Rekayasa Lalu Lintas Efektif, Tingkat Kecelakaan Menurun

Arus balik Lebaran 2025 yang berlangsung hingga saat ini menunjukkan hasil yang positif berkat penerapan rekayasa lalu lintas yang terencana dan terintegrasi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah pejabat terkait lainnya, secara langsung memantau situasi arus balik dari udara, mengamati pergerakan kendaraan dari ketinggian guna memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan. Peninjauan udara dilakukan hingga Km 72 Tol Cipali, menunjukkan kepadatan lalu lintas yang terkendali dan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Jenderal Sigit menyatakan bahwa strategi rekayasa lalu lintas yang diterapkan, termasuk sistem one way dan contraflow, terbukti efektif dalam memangkas waktu tempuh. Berdasarkan data yang diperoleh, waktu tempuh arus balik Lebaran 2025 menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun 2024. Meskipun terjadi peningkatan jumlah pemudik sebesar 0,6% dibandingkan tahun lalu, angka kecelakaan justru menurun, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi sebagai hasil kerja sama berbagai instansi terkait dan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.

Strategi Rekayasa Lalu Lintas:

Berikut rincian strategi yang diterapkan dalam mengelola arus balik Lebaran 2025:

  • One Way Nasional: Pemberlakuan one way nasional dimulai dari Km 414 Gerbang Tol Kalikangkung, dipimpin langsung oleh Kapolri dan Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho. Sebelumnya, dilakukan pembersihan lajur dan rest area dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah, dengan kendaraan diarahkan ke jalur arteri.
  • One Way Bertahap: Penerapan one way diawali secara bertahap, dimulai dari one way lokal di ruas Tol Jakarta-Cikampek, kemudian diperluas hingga ke ruas Tol Pejagan-Pemalang sesuai dengan dinamika kepadatan lalu lintas.
  • Contraflow: Setelah one way nasional, dilanjutkan dengan penerapan contraflow dua lajur dari Km 70 hingga Km 47, kemudian diatur menjadi satu lajur hingga Km 36.
  • Pemanfaatan Jalan Tol Cisumdawu: Jalan Tol Cisumdawu disiapkan sebagai jalur alternatif untuk mengurai kepadatan. Terdapat rencana penggratisan tol apabila diperlukan untuk mengoptimalkan pengaturan arus lalu lintas.
  • Pengaturan Lajur Berimbang: Jenderal Sigit memastikan telah dilakukan pengaturan lajur yang seimbang untuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Barat, dan sebaliknya, guna memastikan kelancaran arus lalu lintas dari berbagai arah.

Keberhasilan pengelolaan arus balik Lebaran 2025 ini menjadi bukti nyata dari perencanaan dan koordinasi yang matang antar instansi terkait. Komitmen untuk keselamatan dan kenyamanan pemudik menjadi prioritas utama, menghasilkan dampak positif berupa penurunan angka kecelakaan dan waktu tempuh yang lebih efisien. Hal ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menghadapi arus mudik dan balik pada tahun-tahun mendatang.