Arus Balik Lebaran 2025: Separuh Kendaraan Pemudik Belum Kembali ke Jawa, ASDP Bakauheni Optimis Kelola Lonjakan

Arus Balik Lebaran 2025: Separuh Kendaraan Pemudik Belum Kembali ke Jawa

Arus balik Lebaran 2025 masih menjadi perhatian utama. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni melaporkan bahwa hingga Minggu, 6 April 2025, sekitar 50% kendaraan pemudik belum kembali menyeberang ke Pulau Jawa. Data ini menunjukkan masih ada potensi kepadatan arus balik yang perlu diantisipasi.

General Manager ASDP Bakauheni, Syamsudin, mengungkapkan bahwa selama periode arus mudik, tercatat 225.400 unit kendaraan menyeberang dari Jawa ke Sumatera. Namun, hingga 5 April 2025, baru 110.628 unit kendaraan yang telah kembali ke Jawa. "Ini berarti masih ada sekitar 114.772 kendaraan, atau 50,9%, yang belum kembali," jelas Syamsudin dalam keterangannya.

Jumlah penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke Jawa sejak H-10 hingga H+4 Lebaran mencapai 830.890 orang. Sementara itu, total kendaraan yang telah menyeberang ke Jawa dari Sumatera tercatat sebanyak 92.282 unit. Data ini memberikan gambaran komprehensif tentang pergerakan arus balik yang sedang berlangsung.

Strategi ASDP Bakauheni Menghadapi Peningkatan Arus Balik

ASDP memprediksi bahwa arus balik akan terus meningkat, terutama pada malam hingga dini hari. Peningkatan ini telah terlihat, dengan jumlah kendaraan yang menyeberang pada malam sebelumnya mencapai 35.000 unit, menjadi angka tertinggi selama periode arus balik. Syamsudin menekankan bahwa petugas ASDP bekerja maksimal untuk menjaga kelancaran layanan.

"Petugas kami bekerja maksimal untuk menjaga kelancaran layanan. Selama kendaraan tiba dan terdistribusi dengan baik, potensi penumpukan bisa ditekan," jelas Syamsudin. Untuk mempercepat proses penguraian kendaraan, ASDP menerapkan sistem Tiba-Bongkar-Berangkat (TBB) dan menambah jadwal penyeberangan pada pukul 02.30 WIB, khususnya di Dermaga 3.

Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan kendaraan dapat langsung masuk kapal tanpa harus antre terlalu lama. Sistem TBB memungkinkan proses bongkar muat yang lebih efisien, sementara penambahan jadwal penyeberangan membantu mengakomodasi volume kendaraan yang tinggi.

Optimisme Pengelolaan Arus Balik dalam Beberapa Hari Mendatang

Syamsudin memperkirakan bahwa penurunan aktivitas pemudik akan terjadi pada hari Senin setelah puncak arus balik Lebaran yang terjadi pada Sabtu dan Minggu. "Hingga saat ini belum ada perubahan jadwal. Kalau pun masih ada 50 persen kendaraan yang belum balik, kami perkirakan penyebarannya dalam beberapa hari ke depan tidak setinggi puncak kemarin, jadi relatif bisa dikelola," pungkasnya.

ASDP Bakauheni terus berupaya memaksimalkan layanan dan menerapkan strategi yang efektif untuk mengelola arus balik Lebaran 2025. Dengan koordinasi yang baik dan implementasi sistem yang efisien, diharapkan arus balik dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh pemudik.