Aktivitas Vulkanik Gunung Gede: Catatan Sejarah dan Status Terkini

Gunung Gede: Riwayat Erupsi dan Imbauan Keselamatan Terkini

Gunung Gede, yang menjulang setinggi 2.958 meter di atas permukaan laut, kembali menjadi sorotan setelah aktivitas vulkaniknya terekam oleh Badan Geologi. Gempa vulkanik dalam tercatat pada tanggal 1 dan 2 April 2025, menjadi indikasi bahwa gunung berapi ini masih aktif. Meskipun gempa vulkanik dalam tidak lagi terdeteksi pada Minggu, 6 April 2025, asap kawah masih terpantau, mengingatkan kita akan potensi bahaya yang mungkin timbul.

Sejarah Aktivitas Vulkanik

Sejarah mencatat bahwa Gunung Gede telah beberapa kali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Letusan terdahsyat yang tercatat terjadi pada 3 Maret 1957 dari Kawah Ratu, dengan kolom letusan mencapai ketinggian 3.000 meter di atas puncak gunung. Erupsi ini menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tersembunyi di bawah permukaan.

Selain itu, pada April 1998, Gunung Gede juga mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Semburan asap putih tebal dan suara gemuruh yang terdengar dari jarak jauh menjadi tanda-tanda peningkatan aktivitas tersebut. Pada Mei 1998, aktivitas vulkanik semakin meningkat dengan semburan asap putih tebal dan abu vulkanik yang jatuh di sekitar kawah. Direktorat Vulkanologi kemudian meningkatkan status aktivitas Gunung Gede menjadi Level II atau Waspada. Meskipun tidak ada korban jiwa atau kerusakan signifikan yang dilaporkan, jalur pendakian Gunung Gede ditutup sementara demi keselamatan.

Kondisi Terkini dan Imbauan

Saat ini, status Gunung Gede berada pada Level I atau Normal. Meskipun demikian, Badan Geologi tetap mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk waspada. Gempa vulkanik dalam yang terjadi pada tanggal 1 dan 2 April 2025 sempat menyebabkan penutupan sementara Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada 3-7 April 2025.

Berdasarkan catatan kegempaan, pada 1 April 2025 terjadi peningkatan Gempa Vulkanik Dalam (VA) hingga 47 kejadian. Namun, pada tanggal 2 April 2025, kegempaan Gunung Gede menurun dan hanya merekam 1 kali Gempa Tornillo. Hingga 6 April 2025 pukul 06.00 WIB, Gempa Vulkanik Dalam (VA) tidak terekam kembali. Peningkatan dan penurunan kegempaan ini mengindikasikan aktivitas vulkanik Gunung Gede yang masih aktif.

Potensi Bahaya dan Rekomendasi

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa Gunung Gede memiliki potensi bahaya berupa letusan freatik maupun hembusan gas gunung api di sekitar kawah. Kondisi ini dapat membahayakan jiwa jika konsentrasi gas yang terhirup melebihi ambang batas aman.

Masyarakat di sekitar Gunung Gede dan pengunjung diimbau untuk tidak menuruni, mendekati, dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Status Gunung Gede: Level I (Normal)
  • Potensi bahaya: Letusan freatik dan hembusan gas gunung api
  • Rekomendasi: Tidak mendekati Kawah Wadon dalam radius 600 meter

Badan Geologi terus melakukan pemantauan visual dan instrumental terhadap aktivitas vulkanik Gunung Gede. Informasi terbaru akan disampaikan kepada masyarakat untuk memastikan keselamatan dan keamanan.

Kesimpulan

Gunung Gede merupakan gunung berapi aktif dengan sejarah erupsi yang panjang. Meskipun saat ini statusnya Normal, masyarakat dan wisatawan tetap perlu waspada terhadap potensi bahaya yang mungkin timbul. Dengan mematuhi rekomendasi dari Badan Geologi, kita dapat menikmati keindahan alam Gunung Gede dengan aman dan bertanggung jawab.