Tragedi Mudik Lebaran di Aceh: 14 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
Tragedi Mudik Lebaran di Aceh: 14 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan Lalu Lintas
Aceh kembali berduka. Selama periode mudik dan libur Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, sebanyak 14 nyawa melayang akibat serangkaian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di berbagai wilayah di provinsi tersebut. Data yang dirilis oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh menunjukkan bahwa selain korban meninggal dunia, terdapat pula 90 orang lainnya yang mengalami luka-luka.
Kombes Pol Muhammad Iqbal Alqudusy, Dirlantas Polda Aceh, mengungkapkan bahwa angka kecelakaan ini tercatat selama pelaksanaan Operasi Ketupat Seulawah 2025 yang berlangsung sejak 26 Maret hingga 5 April. Meskipun jumlah insiden kecelakaan mengalami penurunan sebesar 27% dibandingkan tahun sebelumnya (dari 67 menjadi 49 kasus), namun jumlah korban jiwa tetap menjadi perhatian serius.
"Wilayah hukum Polres Bireuen mencatat angka kematian tertinggi dengan enam korban jiwa. Total ada 14 orang meninggal dunia," ujar Kombes Iqbal kepada awak media, Minggu (6/4/2025).
Selain Bireuen, korban meninggal dunia juga tercatat di beberapa wilayah lain, yaitu:
- Pidie: 2 orang
- Aceh Barat Daya: 2 orang
- Aceh Barat: 2 orang
- Aceh Selatan: 1 orang
- Sabang: 1 orang
Sementara itu, jumlah korban luka berat tercatat sebanyak 13 orang, dan luka ringan sebanyak 78 orang.
Titik Rawan Kecelakaan
Berdasarkan data yang dihimpun, Aceh Barat Daya menjadi wilayah dengan jumlah insiden kecelakaan tertinggi, yaitu 9 kasus. Disusul kemudian oleh Aceh Timur dengan 5 kejadian.
Di sisi lain, terdapat tiga wilayah yang dilaporkan nihil kasus kecelakaan, yaitu Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Simeulue. Hal ini menjadi catatan positif dan perlu dipertahankan dengan meningkatkan kesadaran berlalu lintas di wilayah tersebut.
Penurunan Jumlah Korban Meninggal Dibandingkan Tahun Lalu
Kombes Iqbal juga menyoroti adanya penurunan jumlah korban meninggal dunia dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun lalu tercatat 26 korban jiwa, tahun ini angka tersebut turun menjadi 14 orang. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa setiap nyawa yang hilang adalah sebuah tragedi, dan upaya pencegahan kecelakaan harus terus ditingkatkan.
"Jumlah korban meninggal dunia turun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 26 orang," jelas Iqbal.
Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas
Selama Operasi Ketupat Seulawah 2025, pihak kepolisian juga melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas. Tercatat sebanyak 12.689 teguran diberikan kepada para pelanggar. Angka ini juga menunjukkan penurunan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.
Dukungan dan Fasilitas Selama Mudik
Polda Aceh sendiri telah mengerahkan 3.163 personel gabungan dan mendirikan sejumlah pos pengamanan (33 pos), pos pelayanan (26 pos), dan pos terpadu (3 pos) di berbagai titik strategis. Selain itu, juga disiapkan pos pantau di jalur tol Padang Tiji. Langkah ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik serta memastikan kelancaran arus lalu lintas.
"Polda Aceh menyiapkan berbagai pos termasuk pos pantau di jalur tol Padang Tiji, yang akan melayani para pengguna jalan baik di jalan tol maupun jalan nasional. Masyarakat dipersilakan singgah di pos-pos ini untuk beristirahat jika merasa lelah selama perjalanan," pungkas Kombes Iqbal.
Tragedi kecelakaan lalu lintas ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas. Keselamatan adalah prioritas utama, dan setiap tindakan yang kita lakukan di jalan raya dapat berpotensi mempengaruhi keselamatan diri sendiri dan orang lain.