Tragedi Mudik Lebaran: 14 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Aceh
Duka Mudik Lebaran: Korban Kecelakaan di Aceh Meningkat
Perayaan Idul Fitri tahun ini di Aceh diwarnai duka mendalam. Selama periode mudik dan libur Lebaran, tercatat 14 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Data ini dirilis oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh, mengungkap fakta pahit di balik euforia perayaan hari raya.
Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy, Dirlantas Polda Aceh, mengungkapkan bahwa angka kecelakaan ini terakumulasi selama Operasi Ketupat Seulawah 2025 yang berlangsung sejak 26 Maret hingga 5 April. Meskipun jumlah insiden kecelakaan mengalami penurunan sebesar 27% dibandingkan tahun sebelumnya (dari 67 menjadi 49 kasus), fatalitas korban jiwa justru tetap tinggi.
"Wilayah hukum Polres Bireuen mencatat jumlah korban meninggal dunia tertinggi, yakni enam orang. Totalnya, ada 14 nyawa yang melayang akibat kecelakaan lalu lintas selama periode tersebut," ujar Kombes Iqbal.
Selain korban meninggal dunia, kecelakaan juga menyebabkan 13 orang mengalami luka berat dan 78 orang luka ringan. Sebaran korban meninggal dunia meliputi:
- Bireuen: 6 orang
- Pidie: 2 orang
- Aceh Barat Daya: 2 orang
- Aceh Barat: 2 orang
- Aceh Selatan: 1 orang
- Sabang: 1 orang
Daerah dengan angka kecelakaan tertinggi adalah Aceh Barat Daya (9 insiden) dan Aceh Timur (5 insiden). Kabar baiknya, terdapat tiga wilayah yang nihil kecelakaan, yaitu Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Simeulue.
Meski jumlah korban meninggal dunia menurun dibandingkan tahun lalu (26 orang), setiap nyawa yang hilang adalah tragedi. Pihak kepolisian juga mencatat 12.689 pelanggaran lalu lintas selama operasi berlangsung, menunjukkan masih tingginya kesadaran berlalu lintas yang perlu ditingkatkan.
Upaya Polda Aceh Menekan Angka Kecelakaan
Selama Operasi Ketupat Seulawah 2025, Polda Aceh telah mengerahkan 3.163 personel gabungan dan mendirikan:
- 33 pos pengamanan
- 26 pos pelayanan
- 3 pos terpadu
Pos-pos ini berfungsi sebagai tempat istirahat bagi pemudik yang kelelahan, sekaligus pusat informasi dan bantuan. Polda Aceh juga menempatkan pos pantau di jalur tol Padang Tiji untuk memantau arus lalu lintas dan memberikan pelayanan kepada pengguna jalan.
Kombes Iqbal mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas selama berkendara. Kelelahan dan kurangnya konsentrasi menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. Manfaatkan pos-pos yang telah disediakan untuk beristirahat sejenak dan memulihkan kondisi fisik.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Mari jadikan setiap perjalanan sebagai prioritas utama, agar perayaan Idul Fitri tidak ternodai oleh duka dan kehilangan.