Pasar Properti Pakistan: Potensi Investasi Terpendam di Balik Tantangan Struktural

Pasar Properti Pakistan: Potensi Investasi Terpendam di Balik Tantangan Struktural

Pasar properti Pakistan menyimpan potensi besar untuk menjadi pusat investasi regional, namun masih menghadapi sejumlah tantangan struktural yang menghambat pertumbuhannya. Sektor ini, yang merupakan pencipta lapangan kerja terbesar kedua di negara tersebut, memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan merangsang permintaan di berbagai industri.

Kontribusi Sektor Properti terhadap Ekonomi Pakistan

Sektor konstruksi Pakistan menyumbang lebih dari 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai sektor real estat secara keseluruhan diperkirakan mencapai lebih dari US$ 1 triliun, menjadikannya komponen penting dalam perekonomian negara. Selain kontribusi ekonominya, sektor ini juga berperan penting dalam mengatasi krisis perumahan yang dihadapi Pakistan.

Tantangan yang Menghambat Pertumbuhan

Anosh Ahmed, seorang investor properti yang berbasis di Dubai dan AS, menggambarkan sektor real estat Pakistan sebagai "raksasa yang sedang tidur". Ia menyoroti beberapa tantangan sistemik yang membatasi pertumbuhannya, antara lain:

  • Kurangnya Transparansi: Catatan kepemilikan tanah yang tidak jelas dan kurangnya transparansi membuat investor institusional dan asing enggan berinvestasi.
  • Regulasi yang Tidak Konsisten: Peraturan yang berbeda-beda di setiap provinsi menciptakan hambatan bagi pembangunan skala besar.
  • Opsi Pembiayaan Terbatas: Penetrasi kredit pemilikan rumah (KPR) masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini.
  • Tidak Adanya Undang-Undang Zonasi yang Andal: Hal ini menyebabkan perluasan kota yang tidak terencana dan mengurangi kepercayaan investor.
  • Ketidakstabilan Politik dan Depresiasi Mata Uang: Faktor-faktor ini meningkatkan risiko yang dirasakan oleh investor.

Penurunan Investasi Asing Langsung (FDI)

Selama dekade terakhir, Pakistan telah menarik berbagai investasi asing untuk proyek pembangunan. Namun, arus masuk ini melambat karena berbagai alasan. Bank sentral mencatat penurunan FDI sebesar 45% YoY, mencapai US$ 95 juta pada Februari. Meskipun demikian, untuk periode Juli hingga Februari tahun fiskal berjalan, FDI meningkat 41%, dengan total US$ 1,6 miliar. Sektor konstruksi menerima FDI bersih sebesar US$ 13,8 juta dari Juli hingga Februari tahun fiskal 2025, dibandingkan dengan US$ 18,3 juta selama periode yang sama tahun lalu.

Strategi untuk Menarik Investasi

Ahmed mengusulkan beberapa pendekatan untuk menarik investasi asing ke Pakistan:

  • Sistem Pencatatan Tanah Digital: Implementasi sistem pencatatan tanah digital dan asuransi hak milik untuk menciptakan kepercayaan dan mengurangi penipuan.
  • Badan Regulasi Real Estat: Pembentukan badan regulasi real estat di setiap provinsi, seperti RERA Dubai, untuk mengawasi kepatuhan dan melindungi investor.
  • Kawasan Ekonomi Khusus (KEK): Menciptakan KEK dengan proses persetujuan yang lebih sederhana dan insentif pajak bagi pengembang asing.
  • Kemitraan Publik-Swasta: Mendorong kemitraan publik-swasta dalam perumahan dan infrastruktur untuk menarik modal asing jangka panjang.

Revitalisasi Pasar Properti Lokal

Senior Vice Chairman of ABAD, Syed Afzal Hammed, menyoroti bahwa pasar properti Pakistan mengalami revitalisasi, dengan investasi dari investor lokal dalam dua bulan terakhir berkat peningkatan stabilitas ekonomi. Suku bunga rendah dan inflasi yang menurun telah mendorong investor dan penabung untuk mengalihkan dana ke sektor real estat. Namun, investor besar lebih memilih untuk berinvestasi di Dubai selama dua hingga tiga tahun terakhir.

Kesimpulan

Pasar properti Pakistan memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dan investasi. Untuk mewujudkan potensi ini, Pakistan perlu mengatasi tantangan struktural yang ada, seperti kurangnya transparansi, regulasi yang tidak konsisten, dan opsi pembiayaan yang terbatas. Dengan menerapkan reformasi yang diperlukan dan menciptakan lingkungan investasi yang lebih menarik, Pakistan dapat membuka potensi penuh sektor propertinya dan menarik investasi asing yang signifikan.