Kebijakan One Way Nasional Kalikangkung-Cikampek Diperpanjang Hingga Arus Balik Terkendali

One Way Nasional Kalikangkung-Cikampek: Prioritaskan Kelancaran Arus Balik

Kebijakan one way (satu arah) nasional dari Kalikangkung menuju Cikampek Utama diperpanjang hingga volume kendaraan arus balik menunjukkan penurunan signifikan. Keputusan ini diambil untuk memastikan kelancaran dan keamanan lalu lintas selama periode krusial pasca-Lebaran 2025. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa evaluasi terhadap volume lalu lintas akan dilakukan secara berkala di titik strategis, yaitu KM 70.

"Kami akan terus memantau traffic counting di KM 70 untuk mendapatkan data akurat tentang volume kendaraan," ujar Kapolri saat meninjau langsung situasi di Gerbang Tol Kalikangkung, Minggu (6/4/2025). "Jika angka menunjukkan volume masih tinggi, sistem one way akan tetap diberlakukan untuk mencegah kemacetan parah."

Fleksibilitas Rekayasa Lalu Lintas

Kepolisian berjanji akan memberikan informasi terkait perubahan skema rekayasa lalu lintas minimal tiga jam sebelum diberlakukan. Tujuannya adalah memberikan waktu yang cukup bagi para pemudik untuk menyesuaikan rencana perjalanan mereka. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kebingungan dan potensi gangguan lalu lintas akibat perubahan mendadak.

"Jika volume kendaraan turun di bawah ambang batas 8.000-9.000 kendaraan, kami akan mempertimbangkan untuk menerapkan one way lokal atau contra flow," jelas Kapolri. "Namun, sosialisasi akan menjadi prioritas utama sebelum setiap perubahan rekayasa lalu lintas diberlakukan."

Penerapan Awal dan Alasan Pemberlakuan

Sistem one way nasional menuju Jakarta dan sekitarnya secara resmi diberlakukan pada Minggu (6/4/2025), sebagai respons terhadap lonjakan volume kendaraan yang signifikan. Data traffic counting menunjukkan bahwa volume kendaraan telah melampaui rata-rata normal, sehingga tindakan cepat diperlukan untuk mencegah kemacetan yang lebih parah.

"Keputusan penerapan one way ini didasarkan pada data traffic counting yang kami pantau sejak sore hingga malam hari sebelumnya, yang menunjukkan peningkatan volume kendaraan di atas rata-rata," kata Kapolri.

Rincian Implementasi One Way dan Contra Flow

Sistem one way diberlakukan mulai dari KM 414 Tol Kalikangkung hingga KM 70 Tol Cikampek. Setelah KM 70, kepolisian akan menerapkan sistem contra flow hingga KM 36. Dua lajur tol dari arah Jakarta, antara KM 70 hingga KM 36, akan dialokasikan untuk contra flow.

"Setelah one way dari KM 414 sampai KM 70, akan dilanjutkan dengan contra flow dua lajur dari KM 70 ke KM 36, dan selanjutnya akan diatur contra flow satu lajur dari KM 36," terang Kapolri.

Antisipasi Puncak Arus Balik

Puncak arus balik Lebaran 2025 diprediksi terjadi pada hari Minggu (6/4/2025). Oleh karena itu, kepolisian dan pihak terkait terus berupaya memaksimalkan rekayasa lalu lintas untuk memastikan kelancaran perjalanan para pemudik. Koordinasi yang baik antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola arus balik Lebaran tahun ini.

Berikut adalah poin penting dalam pengaturan lalu lintas arus balik:

  • One Way Nasional: Diberlakukan dari KM 414 (Kalikangkung) hingga KM 70 (Cikampek) selama volume kendaraan tinggi.
  • Contra Flow: Dua lajur dari KM 70 hingga KM 36 dialihkan untuk arus berlawanan.
  • Traffic Counting: Pemantauan volume kendaraan di KM 70 sebagai dasar pengambilan keputusan.
  • Sosialisasi: Informasi perubahan rekayasa lalu lintas disebarluaskan minimal 3 jam sebelumnya.
  • Fleksibilitas: Kemungkinan penerapan one way lokal atau contra flow jika volume kendaraan menurun.

Dengan strategi yang komprehensif dan koordinasi yang solid, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh pemudik.