Warga AS Ditahan Usai Mencoba Berinteraksi dengan Suku Sentinel: Aksi Nekat Berujung Petaka?

Upaya Kontroversial: Warga AS Ditahan Karena Mendekati Suku Sentinel yang Terisolasi

Seorang warga negara Amerika Serikat, Mykhailo Viktorovych Polyakov (24), kini berada dalam tahanan pihak berwenang India setelah melakukan upaya mendekati Suku Sentinel, sebuah komunitas adat yang hidup dalam isolasi ekstrem di Pulau Sentinel Utara, Samudra Hindia. Tindakannya, yang disebut oleh para ahli sebagai 'ceroboh dan idiot', telah memicu kekhawatiran tentang potensi risiko bagi kesehatan dan kelangsungan hidup suku tersebut.

Polyakov dilaporkan melakukan perjalanan berbahaya sejauh 38 kilometer dari Pulau Andaman Selatan dengan perahu kecil pada dini hari tanggal 29 Maret. Menurut laporan, ia membawa kelapa dan sekaleng cola sebagai 'persembahan' untuk Suku Sentinel. Setibanya di dekat pantai, ia menghabiskan waktu sekitar satu jam di perahunya, mencoba menarik perhatian suku tersebut dengan membunyikan peluit. Setelah tidak mendapat respon, ia kemudian turun ke pantai selama beberapa menit, meletakkan 'persembahan' tersebut, mengambil sampel pasir, dan merekam video sebelum kembali ke perahunya.

Pulau Sentinel Utara: Zona Eksklusi untuk Melindungi Suku Terasing

Pulau Sentinel Utara adalah zona terlarang bagi orang luar. Pemerintah India telah memberlakukan larangan ketat untuk melindungi Suku Sentinel dari kontak dengan dunia luar. Suku Sentinel adalah masyarakat pemburu-pengumpul nomaden yang telah mendiami pulau tersebut selama ribuan tahun. Diperkirakan jumlah mereka hanya sekitar 100 orang, yang terbagi menjadi tiga kelompok utama.

Karena isolasi mereka yang ekstrem, sangat sedikit yang diketahui tentang budaya, bahasa, dan cara hidup Suku Sentinel. Upaya untuk melakukan kontak dengan mereka dianggap sangat berbahaya, tidak hanya bagi orang luar, tetapi juga bagi suku itu sendiri. Paparan penyakit umum yang dibawa oleh orang luar, seperti flu atau campak, dapat mematikan bagi mereka karena mereka tidak memiliki kekebalan.

Tragedi Masa Lalu: Pembelajaran dari Insiden Sebelumnya

Insiden ini mengingatkan kita pada tragedi yang terjadi di masa lalu. Pada tahun 2018, seorang misionaris Amerika, John Allen Chau, terbunuh oleh Suku Sentinel setelah secara ilegal menyusup ke pulau tersebut. Sebelumnya, pada tahun 2006, dua nelayan India juga dibunuh oleh suku tersebut setelah perahu mereka terdampar di dekat pulau itu.

Bahkan setelah tsunami dahsyat tahun 2004, ketika pemerintah India mengirim helikopter untuk memeriksa kondisi pulau, anggota Suku Sentinel justru mencoba menyerang helikopter tersebut dengan panah.

Kekhawatiran dan Tanggapan

Tindakan Polyakov telah menuai kecaman keras dari para ahli dan aktivis. Caroline Pearce, Direktur Survival International, menyebut tindakannya 'ceroboh dan idiot' dan menekankan bahwa hal itu tidak hanya membahayakan nyawanya sendiri, tetapi juga nyawa seluruh Suku Sentinel. Ia juga mendesak pihak berwenang India untuk memastikan keamanan suku tersebut dari gangguan luar.

Penangkapan Polyakov dianggap sebagai kabar baik, namun keberhasilannya mencapai pulau itu sejak awal menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas langkah-langkah keamanan yang ada. Pihak berwenang India memiliki tanggung jawab hukum untuk melindungi Suku Sentinel dari misionaris, influencer media sosial, penangkap ikan ilegal, dan siapa pun yang mungkin mencoba melakukan kontak dengan mereka.

Penting untuk diingat:

  • Suku Sentinel adalah salah satu suku paling terisolasi di dunia.
  • Kontak dengan mereka sangat berbahaya karena risiko penyakit dan potensi konflik.
  • Pemerintah India telah memberlakukan larangan ketat untuk melindungi suku tersebut.
  • Tindakan seperti yang dilakukan oleh Polyakov adalah ilegal dan tidak bertanggung jawab.

Berikut beberapa poin penting terkait kejadian ini:

  • Motif: Belum jelas apa yang memotivasi Polyakov untuk mendekati Suku Sentinel. Polisi masih melakukan penyelidikan.
  • Hukuman: Polyakov dapat menghadapi tuntutan hukum karena melanggar undang-undang yang melindungi suku-suku terasing.
  • Dampak jangka panjang: Insiden ini menyoroti perlunya upaya yang lebih kuat untuk melindungi Suku Sentinel dan budaya mereka yang unik.

Diharapkan insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menghormati hak-hak suku-suku terasing dan menjaga jarak dari mereka demi keselamatan dan kelangsungan hidup mereka.