Perjuangan Pemudik: Mobil Mogok di Tengah Kemacetan Nagreg, Keluarga Terjebak dalam Ketidakpastian

Drama Mudik di Nagreg: Mobil Mogok, Keluarga Jeniah Terjebak Macet

Perjalanan mudik yang seharusnya menjadi momen sukacita bagi keluarga Jeniah, seorang pemudik asal Serang, Banten, berubah menjadi pengalaman yang menegangkan. Mobil yang mereka tumpangi mengalami kerusakan di tengah kemacetan parah di Jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Sabtu (5/4/2025), memaksa mereka untuk menepi dan mencari pertolongan.

Jeniah (40) dan anak-anaknya terlihat beristirahat di sebuah SPBU di Jalan Raya Nagreg, menunggu kabar dari sang suami yang sedang mencari bengkel terdekat. Kerusakan kopling pada mobil mereka menjadi penyebab utama masalah ini. Perjalanan dari Jogjakarta menuju Serang yang dimulai pada Jumat (4/4/2025) pukul 18.30 WIB, kini terhenti di tengah jalur yang dikenal dengan kemacetannya.

Perubahan Rute Berujung Petaka

Awalnya, keluarga Jeniah berencana menggunakan jalur tol untuk mempercepat perjalanan. Namun, keinginan untuk membeli oleh-oleh khas Jogjakarta, bakpia, membuat mereka mengubah rencana dan memilih jalur selatan melalui Nagreg. Keputusan ini diambil setelah melihat kondisi lalu lintas di Google Maps yang menunjukkan kemacetan parah di jalur tol.

"Awalnya mau lewat tol, tapi karena muter jauh buat beli bakpia, kami akhirnya lewat jalur Selatan. Di Google Maps juga kelihatan jalur ke tol merah banget (macet), jadi ya udah lewat sini aja," ungkap Jeniah.

Sayangnya, perkiraan mereka meleset. Setibanya di Nagreg sekitar pukul 12.00 WIB, mereka justru terjebak dalam kemacetan yang tak kalah parah. Ditambah lagi, mobil mereka mengalami kerusakan yang memaksa mereka untuk berhenti dan mencari bantuan.

Harapan dan Kekecewaan di Tengah Kemacetan

Jeniah berharap kerusakan mobilnya dapat segera diperbaiki agar mereka bisa melanjutkan perjalanan dan masuk ke Tol Cileunyi. Dengan kondisi lalu lintas yang lancar, ia memperkirakan perjalanan menuju Serang hanya akan memakan waktu sekitar empat hingga lima jam.

"Nanti kalau mobil udah beres, mau langsung masuk Tol Cileunyi. Biasanya kalau lancar, tinggal empat sampai lima jam lagi sampai rumah," ujarnya penuh harap.

Selain itu, Jeniah juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur jalan di jalur selatan, khususnya di kawasan Nagreg. Ia menilai kondisi jalan yang sempit dan berliku menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan dan kerusakan kendaraan.

"Kalau bisa jalannya diperlebar. Jalurnya sempit banget dan banyak tikungan tajam. Pas berangkat lewat tol sih enak. Tapi pulangnya lewat jalur bawah, kaget juga jalannya kayak gitu. Mungkin itu juga yang bikin kopling mobil bermasalah," jelasnya.

Kondisi Terkini Lalu Lintas Nagreg

Berdasarkan pantauan di lapangan, arus kendaraan di Jalan Raya Nagreg pada pukul 16.00 WIB masih terpantau padat. Antrean panjang terlihat di beberapa titik, terutama di kawasan tanjakan dan tikungan tajam. Petugas kepolisian memberlakukan sistem contraflow untuk mengurai kepadatan lalu lintas, dengan membuka tiga lajur menuju Bandung dan satu lajur menuju Garut dan Tasikmalaya.

Kisah Jeniah dan keluarganya menjadi gambaran nyata tentang suka duka perjalanan mudik di Indonesia. Di tengah kemacetan dan berbagai kendala, semangat untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman tetap menjadi motivasi utama bagi para pemudik.