Dedikasi Tanpa Henti: Kak Seto Rayakan 55 Tahun Pengabdian bagi Generasi Muda Indonesia
Kak Seto: 55 Tahun Menginspirasi dan Mengabdi untuk Anak-Anak Indonesia
Sosok yang dikenal luas sebagai pelindung anak-anak Indonesia, Kak Seto Mulyadi, baru saja merayakan tonggak sejarah penting dalam hidupnya. Tepat pada hari Jumat, 4 April 2025, ia memperingati 55 tahun pengabdiannya yang tak kenal lelah di dunia anak-anak. Perjalanan panjang dan penuh inspirasi ini diwarnai dengan dedikasi, ketulusan, dan cinta yang mendalam terhadap generasi muda.
Awal Mula Pengabdian: Dari Asisten Tanpa Gaji hingga Ikon Anak
Kisah pengabdian Kak Seto dimulai pada tanggal 4 April 1970, ketika ia menjadi asisten bagi Bapak dan Ibu Kasur, tokoh legendaris di dunia hiburan anak-anak. Dengan penuh semangat, Kak Seto rela bekerja tanpa bayaran, hanya demi mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi dalam acara-acara yang mereka adakan.
"Saya cari-cari tempat kerja selalu ditolak, akhirnya saya melihat ada tayangan Ibu Kasur di TVRI, akhirnya saya ke TVRI katanya bukan di sini Ibu Kasur, dia di rumahnya di Cikini, akhirnya saya jalan kaki dari Senayan ke Cikini," kenangnya dalam sebuah wawancara. Kegigihannya mengantarkannya bertemu dengan Pak Kasur, dan tanpa ragu, ia menawarkan diri untuk menjadi asisten tanpa digaji. Tawaran itu diterima, dan sejak saat itu, Kak Seto mulai menapaki jalan pengabdiannya.
Kak Seto mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Bapak dan Ibu Kasur atas kesempatan berharga yang telah mereka berikan. Ia selalu mengenang tanggal 4 April sebagai hari yang spesial, menandai awal mula perannya di dunia anak-anak. Setiap tahun, ia memperingati momen tersebut, merenungkan perjalanan panjang yang telah dilaluinya, mulai dari peringatan pertama hingga peringatan ke-55 tahun ini.
Lebih dari Sekadar Pekerjaan: Pelarian dari Kekecewaan
Namun, di balik senyum ceria dan semangatnya yang tak pernah padam, Kak Seto menyimpan kisah tentang kekecewaan dan kegagalan. Ia mengungkapkan bahwa terjun ke dunia anak-anak sebenarnya merupakan bentuk pelarian dari frustrasi yang dialaminya. Kak Seto gagal masuk fakultas kedokteran di beberapa universitas, dan ia kerap dibandingkan dengan saudara kembarnya yang berhasil meraih impian tersebut.
"Saya pernah frustrasi, gagal masuk fakultas kedokteran di empat kampus, dan di rumah dibanding-bandingkan dengan saudara kembar saya yang sukses diterima di fakultas kedokteran. Saya betul-betul frustrasi, akhirnya saya memutuskan minggat dari rumah ke Jakarta," ujarnya dengan nada getir.
Keputusan untuk pergi ke Jakarta tanpa sepengetahuan orang tua membawanya pada pengalaman yang pahit. Kak Seto sempat menjadi gelandangan selama tujuh bulan, hidup dalam kondisi yang serba kekurangan. Namun, kesulitan tersebut tidak mematahkan semangatnya. Ia terus berjuang dan akhirnya berhasil meraih kesuksesan sebagai pemerhati anak yang dihormati.
Dari Gelandangan Menuju Pahlawan Anak
Kisah hidup Kak Seto adalah bukti nyata bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Dengan kerja keras, ketekunan, dan dedikasi, seseorang dapat mengubah nasibnya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Kak Seto telah membuktikan bahwa masa lalu yang sulit tidak menghalangi seseorang untuk meraih impian dan menjadi inspirasi bagi orang lain.
Pengabdian Kak Seto selama 55 tahun di dunia anak-anak telah memberikan dampak yang besar bagi perkembangan dan kesejahteraan generasi muda Indonesia. Ia telah menjadi sosok panutan yang menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap hak-hak anak dan memberikan perlindungan serta pendidikan yang berkualitas bagi mereka. Kisah Kak Seto adalah cermin bagi kita semua, untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, terutama bagi masa depan anak-anak Indonesia.
Pencapaian Kak Seto:
- Pendiri Yayasan Mutiara Indonesia
- Psikolog anak
- Pembawa acara anak-anak
- Penulis buku anak-anak
- Duta Anak
- Konselor
Kak Seto bukan hanya seorang tokoh publik, tetapi juga seorang pahlawan bagi anak-anak Indonesia. Dedikasinya, cintanya, dan pengabdiannya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.