PM Singapura Soroti Kebijakan Tarif AS: Ancaman Perang Dagang Global Mengintai

markdown Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, baru-baru ini menyampaikan keprihatinannya atas kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump. Wong memperingatkan bahwa langkah proteksionis ini berpotensi memicu perang dagang global yang dapat berdampak signifikan terhadap ekonomi dunia, terutama bagi negara-negara kecil yang sangat bergantung pada perdagangan internasional seperti Singapura.

Dalam pernyataan yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Wong menekankan bahwa era globalisasi dan perdagangan bebas yang selama ini menjadi landasan ekonomi dunia tampaknya telah berakhir. Dunia kini memasuki fase baru yang ditandai dengan kebijakan proteksionis yang lebih agresif, tindakan arbitrer, dan ketidakpastian yang tinggi. Menurutnya, kebijakan tarif AS, meskipun saat ini menempatkan Singapura pada level terendah dengan tarif 10%, memiliki konsekuensi yang jauh lebih luas dan mendalam di masa depan.

Dampak Potensial Kebijakan Tarif AS:

  • Perang Dagang Global: Jika negara-negara lain mengikuti jejak AS dan meninggalkan sistem perdagangan multilateral yang diatur oleh World Trade Organization (WTO), dunia berisiko menghadapi perang dagang global yang merugikan semua pihak.
  • Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Global: Kebijakan tarif yang lebih tinggi dan ketidakpastian yang menyertainya akan membebani perdagangan dan investasi internasional, yang pada akhirnya akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
  • Kerentanan Negara Kecil: Negara-negara kecil yang sangat bergantung pada perdagangan internasional akan menjadi yang paling rentan terhadap dampak negatif dari perang dagang global.
  • Kemunduran ke Masa Lalu: Wong mengingatkan bahwa situasi saat ini mengingatkan pada era 1930-an, di mana perang dagang meningkat menjadi konflik bersenjata dan akhirnya memicu Perang Dunia Kedua.

Respon Singapura:

Wong menegaskan bahwa Singapura memilih untuk tidak membalas kebijakan tarif AS dengan mengenakan tarif serupa. Namun, ia menyadari bahwa tidak semua negara akan mengambil pendekatan yang sama. Oleh karena itu, risiko terjadinya perang dagang global yang besar-besaran semakin meningkat.

Langkah Antisipasi Singapura:

Menghadapi ketidakpastian global yang semakin meningkat, Wong menekankan bahwa Singapura akan terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat diri dan meningkatkan daya tahannya. Langkah-langkah tersebut meliputi:

  • Memperkuat Cadangan Nasional: Singapura akan terus menjaga dan memperkuat cadangan nasionalnya untuk menghadapi guncangan ekonomi di masa depan.
  • Mempererat Kohesi Sosial: Singapura akan terus mempererat kohesi sosial dan persatuan nasional untuk menghadapi tantangan bersama.
  • Membangun Kemitraan: Singapura akan terus membangun jaringan kemitraan dengan negara-negara yang berpikiran sama untuk memperkuat posisinya di dunia.

Wong menyimpulkan bahwa meskipun Singapura lebih siap daripada banyak negara lain untuk menghadapi tantangan global, negara tersebut harus tetap waspada dan bersiap menghadapi lebih banyak guncangan di masa depan. Stabilitas global yang selama ini dinikmati tidak akan kembali dalam waktu dekat.