Profesi Sopir di Jepang: Penghasilan Menggiurkan dan Sistem Kerja Terjamin, Peluang Bagi Tenaga Kerja Indonesia
Profesi Sopir di Jepang: Penghasilan Menggiurkan dan Sistem Kerja Terjamin, Peluang Bagi Tenaga Kerja Indonesia
Profesi sopir di Jepang, khususnya sopir bus dan truk, kini menjadi sorotan karena potensi penghasilan yang menggiurkan. Dengan gaji kotor mencapai 4,5 juta yen per tahun atau setara dengan hampir Rp 500 juta (berdasarkan kurs pada 25 Maret 2025), profesi ini menarik minat banyak pencari kerja, termasuk dari Indonesia. Angka tersebut bahkan belum termasuk lemburan dan bonus yang biasanya diberikan dua kali setahun. Selain gaji yang kompetitif, para sopir di Jepang juga mendapatkan berbagai tunjangan, seperti asuransi kesehatan dan program pensiun, yang semakin meningkatkan kesejahteraan mereka.
Salah satu kisah sukses datang dari Iyus, seorang pria asal Indonesia yang berhasil menjadi sopir bus di Jepang melalui program Specified Skilled Worker (SSW) atau Tokutei Ginou (TG). Program ini merupakan inisiatif pemerintah Jepang untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk transportasi. Iyus menjadi contoh nyata bahwa warga negara asing dengan keterampilan yang sesuai dapat bekerja secara legal dan mendapatkan penghidupan yang layak di Jepang.
Bowo, seorang pengamat tenaga kerja Indonesia di Jepang, menjelaskan bahwa daya tarik profesi sopir di Jepang tidak hanya terletak pada gaji yang tinggi. Sistem kerja yang teratur dan jaminan keselamatan kerja juga menjadi faktor penting. Jam kerja diatur dengan sistem shift yang jelas, dan perusahaan akan dikenakan sanksi jika melanggar aturan tersebut. Selain itu, kendaraan yang digunakan selalu dalam kondisi prima dan menjalani pemeriksaan rutin setiap tiga bulan untuk memastikan kelayakan operasional. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan para sopir dan pengguna jalan lainnya.
Tanggung Jawab Sopir di Jepang
Profesi sopir di Jepang menuntut tanggung jawab yang besar. Berikut adalah rincian tanggung jawab untuk masing-masing jenis sopir:
-
Sopir Bus:
- Memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum dan sesudah beroperasi.
- Bertanggung jawab atas keselamatan penumpang.
- Mengikuti rute yang telah ditentukan.
- Mencatat perjalanan.
- Berinteraksi dengan penumpang dan memberikan bantuan jika diperlukan.
-
Sopir Taksi:
- Menjemput dan mengantar penumpang dengan aman.
- Memeriksa kendaraan secara rutin.
- Mencatat laporan perjalanan.
- Memberikan pelayanan yang baik, termasuk membantu penumpang dengan barang bawaan dan memberikan informasi.
-
Sopir Truk:
- Memastikan kendaraan siap pakai dan aman sebelum beroperasi.
- Bertanggung jawab mengangkut barang dengan aman.
- Memastikan muatan tidak rusak.
- Mencatat perjalanan.
- Memuat dan membongkar barang dengan hati-hati.
Etika dan budaya berkendara yang baik juga menjadi perhatian utama. Sopir diharapkan tidak ugal-ugalan dan selalu mematuhi peraturan lalu lintas. Pelanggaran dapat berakibat pada pencabutan izin mengemudi dan denda yang besar. Meskipun service manner menjadi hal yang penting, Bowo meyakini bahwa hal ini dapat dilatih dan akan terbentuk seiring berjalannya waktu. Dengan potensi penghasilan yang menarik, sistem kerja yang terjamin, dan jaminan keselamatan, profesi sopir di Jepang menawarkan peluang yang menjanjikan bagi tenaga kerja Indonesia yang memiliki keterampilan dan etos kerja yang baik.