Postecoglou Geram dengan VAR: Era AI dalam Sepak Bola Semakin Dekat?
VAR Kembali Jadi Sorotan, Postecoglou Kritik Pedas dan Singgung Peran AI
Manajer Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, kembali melontarkan kritik pedas terhadap penggunaan Video Assistant Referee (VAR) dalam pertandingan sepak bola. Kekalahan 0-1 Spurs dari Chelsea di Stamford Bridge, Jumat (4/4) dini hari WIB, menjadi pemicu kekesalannya. Gol tunggal Enzo Hernandez memang memastikan kemenangan Chelsea, namun dianulirnya gol Pape Sarr oleh VAR menjadi sorotan utama.
Postecoglou secara terbuka mempertanyakan efektivitas dan dampak VAR terhadap jalannya pertandingan. Ia menyoroti lamanya waktu yang dibutuhkan VAR untuk meninjau sebuah insiden, dalam kasus gol Sarr, mencapai enam menit. Menurutnya, durasi tersebut tidak sebanding dengan urgensi sebuah "kesalahan yang jelas dan nyata," yang seharusnya menjadi justifikasi utama intervensi VAR.
"Sepak bola akan segera dipimpin oleh AI," ujar Postecoglou dengan nada satir, seperti dikutip ESPN. Pernyataan ini seolah menyiratkan kekecewaannya terhadap kinerja wasit dan VAR yang dianggapnya kurang optimal. Ia bahkan berseloroh tentang kemungkinan adanya format pertandingan tanpa pemain di masa depan, di mana peran manusia digantikan sepenuhnya oleh teknologi.
Kritik Postecoglou bukan hanya sekadar keluhan atas keputusan yang merugikan timnya. Ia mempertanyakan filosofi dasar penggunaan VAR, yang seharusnya membantu wasit membuat keputusan yang lebih tepat, bukan justru memperlambat dan mengganggu ritme permainan. Ia merasa bahwa terlalu sering VAR justru memperumit situasi dan menghilangkan esensi dari sepak bola itu sendiri.
"Kita mungkin juga akan menyingkirkan para pemain ketika seorang jenius muncul dengan ide permainan tanpa peserta suatu saat nanti. Karena wasit tidak menjalankan tugasnya," tambahnya.
Postecoglou menegaskan bahwa ia tidak mempermasalahkan apakah sebuah insiden dianggap pelanggaran atau tidak. Yang menjadi perhatian utamanya adalah kriteria dan proses pengambilan keputusan VAR yang dinilainya terlalu lama dan tidak konsisten. Ia merasa bahwa jika keputusan wasit di lapangan tetap dihormati, tanpa intervensi VAR yang berlarut-larut, pertandingan akan berjalan lebih baik.
"Tidak masalah apakah menurut saya itu pelanggaran atau tidak. VAR dipanggil untuk kesalahan yang jelas dan nyata. Berapa lama waktu yang dibutuhkan malam ini? Enam menit. Untuk kesalahan yang jelas dan nyata."
"Saya tidak melihat hal itu akan menguntungkan permainan kami. Saya tidak berpikir siapa pun akan mengeluh malam ini jika kami tetap mengikuti keputusan wasit," pungkasnya.
Komentar pedas Postecoglou ini menambah panjang daftar kritik terhadap VAR yang terus menghantui sepak bola modern. Pertanyaan tentang efektivitas, konsistensi, dan dampak VAR terhadap jalannya pertandingan terus menjadi perdebatan hangat di kalangan penggemar, pemain, dan pelatih.