Konflik Pilkada Puncak Jaya Memanas: Bentrokan Massa Berujung Pembakaran dan Puluhan Korban Luka
Bentrokan Massa Warnai Pilkada Puncak Jaya: Puluhan Warga Terluka dan Kerugian Material
Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah kembali diwarnai aksi kekerasan terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Bentrokan antara pendukung dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya pecah pada hari Rabu, 2 April 2025, mengakibatkan kerusakan dan puluhan warga mengalami luka-luka.
Menurut laporan dari kepolisian, bentrokan terjadi antara massa pendukung pasangan Yuni Wonda dan Mus Kogoya (nomor urut 1) dengan massa pendukung Miren Kogoya dan Mendi Wonerengga (nomor urut 2). Lokasi kejadian terpusat di Kampung Usir, Distrik Pagaleme. Akibatnya, dua unit rumah tinggal dan enam honai, rumah adat tradisional Papua, ludes terbakar. Api berkobar dan menghanguskan tempat tinggal warga sipil yang tidak bersalah.
Komisaris Besar Polisi Ignasius Benny Ady Prabowo, Kabid Humas Polda Papua, mengkonfirmasi kejadian tersebut. Beliau menjelaskan bahwa bentrokan tidak hanya menimbulkan kerusakan material, tetapi juga menyebabkan puluhan warga terluka akibat terkena panah. "Tercatat ada 59 warga yang mengalami luka-luka akibat terkena panah. Mereka berasal dari kedua belah pihak massa pendukung yang terlibat bentrokan," ujarnya.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab dan aktor intelektual di balik aksi kekerasan ini. "Kami sedang mendalami kasus ini untuk mengetahui secara pasti apa yang memicu bentrokan dan siapa saja yang bertanggung jawab," tegasnya. Polisi juga berupaya untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Situasi sempat memanas di wilayah Usir Belakang hingga Kali Belakang Kampung Usir, Distrik Pagaleme. Namun, berkat kesigapan aparat kepolisian dari Polres Puncak Jaya dan personel BKO Brimob yang diterjunkan ke lokasi, bentrokan berhasil diredam. "Aparat keamanan telah melakukan penyisiran dan menghentikan bentrokan," jelas AKBP Kuswara.
Bentrokan ini menambah daftar panjang permasalahan terkait Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya. Sebelumnya, dilaporkan bahwa total 428 orang terluka akibat serangkaian pertikaian antara kedua kelompok massa pendukung. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan mengancam stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah bersama Polda Papua Tengah telah berupaya melakukan mediasi antara kedua paslon yang bertikai. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kondusif dan menghentikan aksi kekerasan yang terus berulang. Diharapkan, kedua paslon dapat mengendalikan massa pendukungnya dan mengutamakan penyelesaian masalah melalui jalur hukum yang berlaku.
Insiden ini menjadi catatan kelam dalam proses demokrasi di Puncak Jaya. Diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengamanan dan pendekatan dialog yang lebih intensif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Masyarakat Puncak Jaya berhak mendapatkan Pilkada yang aman, damai, dan demokratis, tanpa diwarnai kekerasan dan intimidasi.