Teater Mantuli Berduka: Ray Sahetapy, Inspirator dan Pembuka Jalan Bagi Seniman Tuli
Kepergian aktor senior Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, tak terkecuali komunitas Teater Mantuli. Kelompok teater yang beranggotakan seniman tuli ini merasa kehilangan sosok penting yang berjasa dalam membuka jalan bagi mereka untuk berkarya dan meraih mimpi.
Dalam unggahan di akun Instagram resmi mereka, Teater Mantuli menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dedikasi Ray Sahetapy. Aktor legendaris itu dianggap sebagai pendorong utama lahirnya Teater Tujuh, cikal bakal Teater Mantuli. "Terima kasih karena Om Ray, anak-anak tuli dapat berkarya dan punya mimpi. Tanpa Om Ray, maka tidak ada Teater Tujuh. Tanpa Teater Tujuh, maka tidak akan ada Teater Mantuli," tulis mereka.
Ray Sahetapy sendiri dikenal sebagai pendiri Teater Tujuh, sebuah wadah bagi para penyandang disabilitas tuli untuk mengekspresikan diri melalui seni peran. Banyak anggota Teater Tujuh kemudian bergabung dengan Teater Mantuli, melanjutkan visi dan misi yang telah dirintis oleh sang aktor.
Beberapa anggota Teater Mantuli terlihat hadir melayat di rumah duka, didampingi oleh putra Ray Sahetapy, Rama Putra Sahetapy beserta istri, Merdi Octavia. Kehadiran mereka menjadi simbol eratnya hubungan antara keluarga Ray Sahetapy dan komunitas Teater Mantuli. Ungkapan duka cita juga disampaikan melalui unggahan Instagram Story yang kemudian dibagikan ulang oleh Merdianti Octavia, menantu Ray Sahetapy. "Tidak hanya keluarga Om Ray yang berduka, kami, Teater Mantuli pun berduka kehilangan sosok yang berjasa bagi kami," demikian bunyi pesan tersebut.
Teater Mantuli menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan perjuangan Ray Sahetapy dalam memberikan ruang bagi anak-anak tuli untuk berkreasi. Mereka bertekad untuk terus membina dan menginspirasi generasi muda tuli melalui seni teater.
"Om Ray mendirikan Teater Tujuh, hampir seluruh anggota kami berasal dari Teater Tujuh, termasuk pendiri kami yang merupakan penerus langsung dari Om Ray. Dengan mewarisi cita-cita Om Ray, kami terus akan membina anak-anak tuli melalui Teater Mantuli dan menjadikan mereka inspirasi banyak orang, seperti Om Ray yang telah menginspirasi kami," jelas Teater Mantuli.
Inspirasi Ray Sahetapy mendirikan Teater Tujuh sendiri berawal dari perhatiannya terhadap putrinya, Gisca, dan putranya, Surya Sahetapy. Ia ingin memberikan wadah bagi mereka dan teman-teman tuli lainnya untuk mengembangkan potensi kreatif yang dimiliki. Dengan kepergian Ray Sahetapy, Teater Mantuli merasa memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk meneruskan cita-cita mulia tersebut.