Lanskap Media Sosial Indonesia 2025: YouTube Mendominasi, TikTok Menurun, LinkedIn Meroket
Lanskap Media Sosial Indonesia 2025: YouTube Mendominasi, TikTok Menurun, LinkedIn Meroket
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi digital terbesar di dunia, memiliki dinamika yang menarik dalam penggunaan media sosial. Data terbaru dari Digital 2025 Global Overview Report yang disusun oleh We Are Social dan Meltwater, mengungkapkan lanskap media sosial di Indonesia pada awal tahun 2025. Laporan ini, yang menggabungkan analisis dari berbagai sumber terpercaya seperti Ookla, Statista, Similiarweb, dan DataReportal, memberikan gambaran komprehensif mengenai platform media sosial yang paling banyak digunakan dan tren yang sedang berkembang.
Dominasi YouTube dan Facebook
Data menunjukkan bahwa YouTube masih menjadi raja media sosial di Indonesia dengan 143 juta pengguna. Angka ini didasarkan pada data periklanan Google, yang perlu dicatat belum tentu sama dengan jumlah pengguna aktif bulanan. Meskipun demikian, angka ini mengindikasikan daya tarik YouTube yang kuat sebagai platform berbagi video dan hiburan di kalangan masyarakat Indonesia.
Facebook menempati posisi kedua dengan 122 juta pengguna. Walaupun Meta telah melakukan beberapa perubahan metodologi dalam melaporkan data jangkauan audiens, Facebook tetap menjadi platform yang populer untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan komunitas.
Instagram dan TikTok Bersaing Ketat
Instagram berada di posisi ketiga dengan 103 juta pengguna. Platform berbagi foto dan video ini terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil, dengan peningkatan jangkauan iklan sebesar 2,5 juta antara Januari 2024 dan Januari 2025.
TikTok, meskipun sangat populer di kalangan generasi muda, mengalami penurunan jangkauan iklan yang signifikan. Pada awal 2025, TikTok tercatat memiliki 108 juta pengguna berusia 18 tahun ke atas. Menariknya, jangkauan iklan potensial TikTok menurun sebesar 19,1 juta (-15,1%) antara awal tahun 2024 dan awal tahun 2025, dan menurun drastis sebesar 57,4 juta (-34,8%) antara Oktober 2024 dan Januari 2025. Penurunan ini mengindikasikan perubahan strategi periklanan atau mungkin perubahan dalam demografi pengguna.
Pertumbuhan Pesat LinkedIn
Salah satu temuan yang paling menarik adalah pertumbuhan pesat LinkedIn. Platform profesional ini mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna di Indonesia, mencapai 33 juta pada awal 2025. Jangkauan iklan potensial LinkedIn meningkat sebesar 7 juta (+26,9%) antara awal tahun 2024 dan awal tahun 2025. Pertumbuhan ini mencerminkan meningkatnya kesadaran akan pentingnya jaringan profesional dan pengembangan karir di kalangan masyarakat Indonesia.
Platform Lainnya: Messenger, X, dan Snapchat
Platform pesan instan Messenger memiliki 25,6 juta pengguna di Indonesia, menjangkau sekitar 9% dari total populasi. Sementara itu, X (sebelumnya Twitter) memiliki 25,2 juta pengguna, dengan jangkauan iklan yang sedikit meningkat. Snapchat menjadi platform dengan pengguna paling sedikit, yaitu 1,69 juta, dan mengalami penurunan jangkauan iklan.
Berikut adalah daftar lengkap jumlah pengguna dari berbagai platform media sosial di Indonesia pada awal tahun 2025:
- YouTube: 143 juta
- Facebook: 122 juta
- Instagram: 103 juta
- TikTok: 108 juta (pengguna 18+)
- LinkedIn: 33 juta
- Messenger: 25,6 juta
- X (Twitter): 25,2 juta
- Snapchat: 1,69 juta
Catatan Penting
Perlu diingat bahwa data yang disajikan dalam laporan ini sebagian besar berasal dari sumber daya periklanan platform. Oleh karena itu, angka-angka ini mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan jumlah pengguna aktif bulanan yang sebenarnya. Selain itu, perubahan metodologi dan fluktuasi dalam data periklanan dapat mempengaruhi keandalan dan representasi angka perubahan dari waktu ke waktu.
Kesimpulan
Lanskap media sosial di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan dinamika yang terus berubah. YouTube dan Facebook tetap menjadi platform yang dominan, sementara Instagram dan TikTok bersaing ketat untuk mendapatkan perhatian pengguna. LinkedIn menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencerminkan meningkatnya fokus pada pengembangan karir dan jaringan profesional. Memahami tren ini penting bagi pemasar, pengembang aplikasi, dan siapa pun yang tertarik untuk menjangkau audiens Indonesia melalui media sosial.