Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan: Delapan Jenazah Belum Teridentifikasi

Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza Dihentikan: Delapan Jenazah Masih Misterius

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri resmi menghentikan proses identifikasi terhadap 16 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Keputusan ini diambil setelah empat kali analisis dan evaluasi menyeluruh, seperti yang diumumkan oleh Kepala Biro Kedokteran Kepolisian Pusdokkes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Nyoman Eddy Purnama Wirawan, di RS Polri Kramatjati pada Rabu (5/3/2025).

Penghentian identifikasi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan krusial. Pertama, proses pencarian barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) telah dihentikan, sehingga tidak ada lagi pengiriman material maupun bagian tubuh (body part) ke Tim DVI untuk diperiksa. Kedua, hingga saat ini, Tim DVI belum menerima data antemortem tambahan dari keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa kebakaran tersebut. Ketiga, Tim DVI telah melakukan pemeriksaan medis dan uji laboratorium yang komprehensif terhadap seluruh bagian tubuh dan properti yang ditemukan. Keempat, meskipun proses identifikasi resmi dihentikan, Brigjen Nyoman menegaskan kemungkinan melanjutkan proses identifikasi jika ditemukan kembali barang bukti atau bagian tubuh yang relevan di TKP di kemudian hari.

Nasib Korban Belum Teridentifikasi

Terkait delapan jenazah yang belum teridentifikasi dari total 16 kantong jenazah yang diterima, penyidik Polres Metro Jakarta Barat, AKP Diaz Yudhistira, memberikan arahan kepada keluarga korban yang belum teridentifikasi untuk membuat laporan orang hilang. Setelah laporan diterima, penyidik akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan Pengadilan Negeri (PN) untuk membantu proses pengurusan akta kematian jika bukti dan keterangan mendukung.

Tantangan Identifikasi DNA

Dari 16 kantong jenazah yang diterima, Tim DVI hanya berhasil mengidentifikasi enam korban, yakni Desti Eka Putri Suwarno, Keren Shallom Jeremiah, Ade Aryati, Zukhi Fitria Rahdja, Aulia Belinda Kurapak, dan Oshima Yukari. Keenam jenazah tersebut telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Kesulitan utama dalam proses identifikasi adalah kondisi jenazah yang hangus terbakar, sehingga profil Deoxyribonucleic Acid (DNA) dari enam kantong jenazah yang berisi bagian tubuh tidak dapat diperoleh. Meskipun Tim DVI telah berupaya maksimal, kerusakan yang parah membuat pengambilan profil DNA menjadi mustahil.

Dua Profil DNA Tak Teridentifikasi

Dari 14 laporan orang hilang yang diterima, Tim DVI berhasil menemukan dua profil DNA laki-laki yang tidak cocok dengan seluruh sampel DNA yang ada. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya dua korban jiwa yang belum dilaporkan kepada pihak berwajib. Delapan jenazah yang belum teridentifikasi terdiri dari enam perempuan dan dua laki-laki. Situasi ini menyisakan misteri dan tantangan bagi otoritas untuk mengungkap identitas korban yang masih belum diketahui.

Kesimpulannya, penghentian proses identifikasi bukan berarti akhir dari upaya penelusuran identitas para korban. Proses identifikasi dapat dilanjutkan jika ada temuan baru. Pihak berwenang tetap mengimbau keluarga korban yang belum melapor untuk segera melapor agar proses identifikasi dan pengurusan administrasi kependudukan dapat dilakukan.