Tragedi Longsor Pacet-Cangar: Dua Kendaraan Tertimbun, Sepuluh Nyawa Melayang
Tragedi Longsor Pacet-Cangar: Dua Kendaraan Tertimbun, Sepuluh Nyawa Melayang
Bencana tanah longsor menghantam Jalur Pacet-Cangar, Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (3/4/2025) siang, menelan korban jiwa. Dua kendaraan, sebuah minibus Toyota Innova dan sebuah mobil pikap pengangkut sayur, tersapu material longsor di kawasan wisata Watu Lumpang, Desa Pacet. Tim SAR gabungan berhasil menemukan sepuluh orang dalam kondisi meninggal dunia dari kedua kendaraan tersebut.
Detail Korban dan Proses Evakuasi
Minibus Innova nahas itu membawa tujuh orang, termasuk sopir bernama Masjid Zatmo Setio (30). Jenazah Masjid ditemukan pada hari Kamis, menambah duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Bersama Masjid, enam penumpang lainnya juga ditemukan tewas setelah proses pencarian intensif oleh tim SAR gabungan.
"Kami berhasil mengevakuasi 6 korban tanah longsor di daerah Pacet," ujar Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata, seperti dilansir dari detikJatim pada Jumat (4/4/2025).
Identitas keenam penumpang Innova yang turut menjadi korban longsor adalah:
- H. Wahyudi (65), ayah dari Masjid.
- Rani Anggraini (30), istri dari Masjid.
- Sahrul (4), anak dari Masjid.
- Putri (2), anak dari Masjid.
- Kaedah (60), mertua dari Masjid.
- Saudah (60), adik mertua dari Masjid.
Sementara itu, dari mobil pikap, tim SAR gabungan mengevakuasi tiga korban yang juga ditemukan meninggal dunia di dalam kabin kendaraan yang mengangkut sayuran tersebut. Proses evakuasi berlangsung dramatis di tengah kondisi lapangan yang sulit.
"Mobil pikap jumlah korban 3 orang sudah kami evakuasi dalam kondisi meninggal dunia pukul 09.25 WIB," kata Dantim Rescue Basarnas Surabaya, Nur Hadi, menjelaskan detail operasi penyelamatan.
Kronologi dan Dampak Longsor
Longsor yang terjadi sekitar pukul 11.15 WIB ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur kawasan Pacet dan sekitarnya. Material longsor berupa lumpur, bebatuan, dan pepohonan menutup badan jalan sepanjang kurang lebih 50 meter, menghambat akses dan memutus jalur Pacet-Cangar. Akibatnya, aktivitas perekonomian dan pariwisata di wilayah tersebut lumpuh total.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di daerah-daerah rawan longsor. Pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait langkah-langkah pencegahan dan penyelamatan diri saat terjadi bencana.
Tragedi longsor di Pacet-Cangar ini menambah daftar panjang bencana alam yang terjadi di Indonesia. Duka mendalam menyelimuti keluarga korban dan seluruh masyarakat. Semoga para korban diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.
Upaya Penanganan dan Mitigasi
Setelah kejadian longsor, Pemerintah Kabupaten Mojokerto bersama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan instansi terkait lainnya segera melakukan tindakan tanggap darurat. Upaya pembersihan material longsor dari badan jalan terus dilakukan untuk membuka kembali akses Pacet-Cangar. Selain itu, bantuan logistik dan medis juga disalurkan kepada para korban dan keluarga yang terdampak.
Kepolisian setempat juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya longsor. Hasil investigasi akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan perbaikan sistem peringatan dini serta upaya mitigasi bencana di wilayah tersebut.
Masyarakat juga dihimbau untuk berhati-hati dan waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama saat hujan deras. Hindari melintas di jalur-jalur rawan longsor dan selalu ikuti arahan dari petugas berwenang.
Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait sangat dibutuhkan untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di masa mendatang.