Pemerintah Fokuskan Diskon Tiket Lebaran pada Sektor Penerbangan, Transportasi Darat dan Laut Tetap Terjangkau

Pemerintah Fokuskan Subsidi Tiket Lebaran pada Sektor Penerbangan, Transportasi Darat dan Laut Tetap Terjangkau

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan klarifikasi terkait kebijakan diskon tiket Lebaran 2025 yang difokuskan pada sektor penerbangan. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, terutama perbedaan kondisi ekonomi masing-masing moda transportasi. Dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (5/3/2025), Menhub menjelaskan bahwa diskon tiket pesawat mencapai 13-14% merupakan langkah strategis untuk meringankan beban masyarakat yang hendak mudik. Diskon ini tidak akan mempengaruhi harga dasar tiket yang ditetapkan maskapai, melainkan berupa pengurangan biaya-biaya pendukung, termasuk biaya pelayanan bandara, jasa pelayanan umum, avtur, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Lebih lanjut, Menhub menjelaskan bahwa program diskon ini berfokus pada sektor penerbangan karena adanya pertimbangan margin keuntungan yang relatif tipis bagi maskapai penerbangan. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap moda transportasi udara selama periode mudik Lebaran.

Berbeda dengan sektor penerbangan, Menhub menyatakan bahwa moda transportasi laut dan darat tidak mendapatkan diskon tiket. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa harga tiket untuk moda transportasi tersebut relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan tiket pesawat. Sebagai alternatif, pemerintah telah menyediakan program mudik gratis yang menjangkau moda transportasi laut dan darat, serta kereta api, guna memastikan masyarakat tetap dapat merayakan Lebaran bersama keluarga.

"Moda transportasi laut dan darat sudah relatif terjangkau," ungkap Menhub. "Bahkan, kita telah menyiapkan program mudik gratis untuk memastikan aksesibilitas masyarakat tetap terjaga. Program ini mencakup transportasi darat, laut, dan kereta api." Program mudik gratis ini diyakini mampu menjangkau masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono, dalam konferensi pers di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (1/3/2025), menjelaskan lebih detail mekanisme diskon tiket pesawat. Ia menyebutkan bahwa diskon tersebut diberikan melalui penurunan biaya operasional bandara, termasuk penurunan harga avtur di 37 bandara dan pengurangan biaya parkir pesawat. Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif tambahan berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 6%.

AHY menegaskan bahwa diskon tiket pesawat tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya berkat dukungan tambahan insentif dari pemerintah. "Dengan dukungan PPN DTP 6%, diharapkan diskon tiket pesawat ekonomi domestik dapat mencapai 13-14% selama kurang lebih dua minggu pada periode mudik Lebaran," kata AHY. Pemerintah berharap langkah-langkah ini mampu memastikan kelancaran dan kenyamanan masyarakat dalam merayakan Lebaran bersama keluarga.

Periode pembelian tiket pesawat dengan diskon ini berlangsung dari 1 Maret hingga 7 April 2025, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudik mereka dengan lebih matang.

Berikut ringkasan kebijakan pemerintah terkait diskon tiket Lebaran 2025:

  • Penerbangan: Diskon 13-14% melalui penurunan biaya operasional bandara dan insentif PPN DTP 6%.
  • Laut & Darat: Tidak ada diskon, tetapi tersedia program mudik gratis.
  • Kereta Api: Termasuk dalam program mudik gratis.

Pemerintah berharap kebijakan ini dapat menyeimbangkan kebutuhan aksesibilitas transportasi dengan efisiensi anggaran, memastikan kebijakan subsidi tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat luas.