Masjid Istiqlal: Saksi Bisu Perjalanan Spiritual Aktor Ray Sahetapy
Kepergian aktor senior Ray Sahetapy meninggalkan duka mendalam bagi dunia perfilman Indonesia. Di balik karirnya yang gemilang, terdapat kisah spiritual yang erat kaitannya dengan Masjid Istiqlal, Jakarta. Masjid kebanggaan bangsa ini menjadi saksi bisu perjalanan Ray Sahetapy memeluk agama Islam.
Sebelum dikenal sebagai seorang Muslim dan menikah dengan aktris Dewi Yull, Ray Sahetapy diketahui memeluk agama lain. Titik balik dalam hidupnya terjadi pada tahun 1982, ketika ia mengucapkan kalimat Syahadat di Masjid Istiqlal. Momen ini diceritakan kembali oleh putranya, Raya Sahetapy, di tengah suasana duka di RSPAD Gatot Subroto.
"Kebetulan banget dimualafkan di Istiqlal," ujar Raya Sahetapy. "Ya, alhamdulillah bisa di Istiqlal dan masuk Islam di Istiqlal kemudian ditutup juga di Istiqlal. Alhamdulillah." Ungkapan syukur ini mencerminkan betapa pentingnya Masjid Istiqlal dalam kehidupan spiritual sang aktor.
Masjid Istiqlal menjadi pilihan keluarga untuk prosesi pemualafan Ray Sahetapy. Meskipun almarhum sempat menyampaikan wasiat untuk dimakamkan di kampung halamannya di Palu, Sulawesi Tengah, keluarga memutuskan untuk memakamkannya sementara di TPU Tanah Kusir. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan prosesi pemakaman yang berlangsung cepat.
"Sebenarnya almarhum wasiatnya dimakamkan di makam keluarga di Palu," jelas Raya. "Tapi, karena biar efisien dan prosesi berlangsung dengan cepat, kita akan makamkan dulu sementara di Tanah Kusir. Mungkin dalam satu atau dua tahun lagi, almarhum baru akan dipindahkan jenazahnya ke Palu, kuburan keluarga."
Penundaan pemakaman hingga hari Jumat disebabkan oleh kedatangan putra Ray Sahetapy lainnya, Surya Sahetapy, dari Amerika Serikat. Kehadiran Surya menjadi penting bagi keluarga untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang ayah.
Ray Sahetapy menghembuskan napas terakhir pada usia 68 tahun. Sejak 2017, ia berjuang melawan penyakit diabetes. Pada tahun 2023, ia mengalami stroke yang membatasi aktivitasnya sebagai aktor. Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Ray Sahetapy meninggal dunia pada 1 April 2025 di RSPAD Gatot Subroto.
Kepergian Ray Sahetapy meninggalkan kenangan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya. Kisah spiritualnya yang berawal di Masjid Istiqlal menjadi inspirasi bagi banyak orang. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Mengenang Perjalanan Hidup Ray Sahetapy:
- 1982: Mengucapkan Syahadat dan memeluk agama Islam di Masjid Istiqlal.
- 2017: Didiagnosis menderita diabetes.
- 2023: Mengalami stroke yang membatasi aktivitasnya.
- 1 April 2025: Meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada usia 68 tahun.
Masjid Istiqlal bukan sekadar tempat ibadah bagi Ray Sahetapy, tetapi juga simbol perjalanan spiritualnya. Di masjid inilah ia menemukan kedamaian dan keyakinan baru. Kenangan tentang Ray Sahetapy akan terus hidup dalam karya-karyanya dan inspirasi yang ditinggalkannya.