Antisipasi Puncak Arus Balik, Wagub Jatim Tinjau dan Koordinasi di Bandara Juanda

markdown Surabaya, Jawa Timur - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, melakukan tinjauan langsung ke Bandara Internasional Juanda guna memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025. Fokus utama kunjungan adalah mengantisipasi lonjakan penumpang dan mengatasi dampak cuaca ekstrem yang sempat mengganggu operasional bandara.

Dalam kunjungannya, Wagub Emil berkoordinasi intensif dengan General Manager (GM) Angkasa Pura I terkait penanganan dampak hujan deras disertai angin kencang yang sebelumnya menyebabkan pohon tumbang dan merusak sejumlah kendaraan di area parkir. Emil mengapresiasi langkah mitigasi cepat yang diambil oleh pihak Angkasa Pura I dan pengelola parkir.

"Saya mendapat laporan bahwa pengelola parkir telah memberikan kompensasi kepada pemilik kendaraan yang terdampak," ujar Emil. "Ini menunjukkan tanggung jawab dan kesigapan dalam menangani masalah." Koordinasi juga dilakukan terkait penanganan genangan air di akses masuk bandara akibat curah hujan tinggi. Emil menjelaskan bahwa banjir tersebut merupakan kejadian yang jarang terjadi dan diakibatkan oleh cuaca ekstrem. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana menerapkan modifikasi cuaca, seperti yang telah dilakukan pada periode Natal dan Tahun Baru 2024, untuk meminimalkan risiko banjir.

Selain itu, Emil juga meninjau kerusakan jalan berlubang di pintu keluar Terminal 2 (T2) yang disebabkan oleh genangan air. Ia langsung berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memasang penanda jalan berupa water barrier sebagai langkah antisipasi awal demi keselamatan pengguna jalan. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi kecelakaan akibat jalan yang rusak.

Wagub Emil juga menyoroti peran penting Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pemudik terbesar di Indonesia. Data menunjukkan bahwa Jatim merupakan provinsi pengirim pemudik terbesar kedua setelah Jawa Barat dan penerima pemudik terbesar kedua setelah Jawa Tengah. Kondisi ini menyebabkan kepadatan arus balik di berbagai moda transportasi, baik darat, udara, laut, maupun kereta api.

"Hari ini kita sudah mulai merasakan kepadatan arus balik. Penerbangan dari Surabaya ke berbagai destinasi sudah penuh," ungkap Emil. "Ini menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki kontribusi signifikan terhadap pergerakan arus mudik nasional."

Menghadapi potensi puncak arus balik yang diperkirakan terjadi pada tanggal 5 hingga 8 April 2025, Pemprov Jatim telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memastikan keamanan, kelancaran, dan kenyamanan perjalanan para pemudik. Emil mengimbau para pemudik untuk tiba lebih awal di Bandara Juanda agar terhindar dari antrean panjang dan potensi ketinggalan pesawat.

"Jangan takut bosan jika tiba lebih awal di bandara. Lebih baik menunggu daripada terjebak antrean panjang," pesan Emil. Ia juga menambahkan bahwa seluruh fasilitas bandara, seperti tenant makanan dan tempat istirahat, telah disiapkan untuk melayani para pemudik. "Semua meja check-in dan petugas keamanan telah dioptimalkan untuk memperlancar proses keberangkatan."

Dengan koordinasi yang baik antara berbagai pihak dan persiapan yang matang, Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimis dapat mengelola arus balik Lebaran 2025 dengan sukses dan memberikan pengalaman perjalanan yang positif bagi para pemudik.