Tragedi Pantai Base-G: Pemuda Jayapura Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Tergulung Arus

Tragedi Pantai Base-G: Pemuda Jayapura Ditemukan Tak Bernyawa Setelah Tergulung Arus

Jayapura, Papua - Kabar duka menyelimuti Kota Jayapura. Klaus Figa Berotabui (24), seorang pemuda yang dilaporkan hilang saat berenang di Pantai Base-G pada Rabu, 2 April 2025, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis, 3 April 2025. Tim SAR gabungan berhasil menemukan jenazah korban setelah melakukan pencarian intensif selama dua hari.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Anto Sucipto, menjelaskan kronologis kejadian. Menurutnya, korban diduga kuat tenggelam setelah melompat dari bebatuan di tepi pantai dan kemudian terseret arus yang kuat. Laporan mengenai hilangnya korban segera direspon oleh tim SAR, yang langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan operasi pencarian.

"Kami menerima laporan pada hari Rabu, dan langsung mengerahkan tim untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi korban terakhir terlihat. Sayangnya, pencarian hari pertama tidak membuahkan hasil," ujar Anto Sucipto.

Upaya Pencarian Intensif Membuahkan Hasil

Pencarian kemudian dilanjutkan pada hari Kamis dengan strategi yang lebih terstruktur. Tim SAR dibagi menjadi beberapa kelompok yang bertugas menyisir area darat, laut, dan udara. Penggunaan drone menjadi andalan untuk memantau area yang luas dari udara, sementara tim di darat dan laut melakukan penyisiran secara manual.

Adapun peralatan yang digunakan dalam operasi SAR meliputi:

  • Kendaraan rescue dmax
  • Truk personel
  • Perahu karet
  • Perahu RIB 02
  • Drone (1 unit)
  • Mesin tempel 25 PK
  • Peralatan komunikasi
  • Peralatan pendukung SAR lainnya

"Setelah beberapa jam melakukan pencarian intensif, akhirnya tim menemukan korban tidak jauh dari lokasi awal ia dilaporkan hilang. Jenazah korban kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," lanjut Anto Sucipto.

Ditemukannya korban mengakhiri operasi SAR yang berlangsung selama dua hari. Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Anto Sucipto menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di area perairan, terutama saat kondisi cuaca tidak mendukung.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan diri saat berada di pantai. Arus laut yang kuat dan kondisi alam yang tidak terduga dapat menjadi ancaman serius bagi siapa saja.