Terancam Absen Lawan China, PSSI Ajukan Upaya Banding untuk Maarten Paes
PSSI Berupaya Meringankan Sanksi Akumulasi Kartu Kuning Maarten Paes Jelang Laga Kontra China
Jakarta - Tim Nasional Indonesia terancam tampil tanpa kekuatan penuh di laga penting kontra China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kiper utama Garuda, Maarten Paes, dipastikan absen akibat akumulasi kartu kuning yang diterimanya. Situasi ini mendorong Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengajukan upaya banding, dengan harapan Paes dapat tetap membela Merah Putih.
Paes menerima kartu kuning pertamanya saat Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada September 2024. Kartu kuning kedua didapatkannya dalam pertandingan melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa, 25 Maret 2025. Wasit menilai Paes melakukan tindakan mengulur-ulur waktu, sehingga ia terpaksa diganjar kartu kuning.
Sesuai regulasi FIFA, akumulasi dua kartu kuning dalam dua pertandingan berbeda akan berakibat pada larangan bermain satu pertandingan. Dengan demikian, Paes tidak dapat diturunkan saat Timnas Indonesia menjamu China pada 5 Juni 2025 di SUGBK. Absennya Paes tentu menjadi kerugian besar bagi skuad Garuda, mengingat perannya sebagai penjaga gawang utama yang sangat diandalkan.
Kekecewaan mendalam dirasakan oleh Paes. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube FC Dallas, ia mengungkapkan penyesalannya tidak dapat berpartisipasi dalam laga krusial melawan China. Meskipun demikian, ia memberikan apresiasi atas upaya PSSI yang tengah berjuang mengajukan banding ke AFC.
"Sayangnya, saya diskors untuk pertandingan berikutnya," ujar Paes.
Sementara itu PSSI bergerak cepat untuk mengajukan banding kepada AFC agar Paes dapat bermain saat melawan China.
"Mungkin, kita harus lihat, mereka (PSSI) masih berjuang untuk itu, mereka masih berjuang," kata Paes terkait upaya banding PSSI.
Kiper yang merumput di FC Dallas itu juga menuturkan pengalamannya bermain di SUGBK dengan dukungan puluhan ribu suporter fanatik Timnas Indonesia.
"Anda tak akan pernah terbiasa dengan itu, merinding sekujur tubuh," ucap Paes, menggambarkan atmosfer luar biasa di stadion.
"Pertama-tama, di sana selalu sangat lembab. Mungkin seperti Houston atau Miami," katanya mengenai kondisi cuaca di Jakarta.
"Itu berada di tengah-tengah kota. Sebanyak 80 ribu orang menyerap semua oksigen ke dalam stadion, jadi sangat sulit untuk bernapas," tambahnya.
Meski tanpa Paes, Timnas Indonesia masih memiliki opsi penjaga gawang berkualitas lainnya, seperti Emil Audero dan Ernando Ari. Namun, pengalaman dan performa Paes yang stabil di bawah mistar gawang tentu akan sangat dirindukan.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan mengumpulkan sembilan poin. Kemenangan atas Bahrain menjadi modal penting untuk terus menjaga asa lolos ke putaran selanjutnya.
Berikut adalah poin-poin penting dari situasi ini:
- Maarten Paes terkena akumulasi kartu kuning dan absen melawan China.
- PSSI mengajukan banding agar Paes dapat bermain.
- Paes mengungkapkan kekecewaannya namun mengapresiasi upaya PSSI.
- Timnas Indonesia memiliki opsi kiper lain seperti Emil Audero dan Ernando Ari.
- Indonesia berada di posisi keempat Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Upaya banding PSSI menjadi krusial untuk menjaga kekuatan Timnas Indonesia dalam menghadapi tantangan di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Keputusan AFC akan sangat dinantikan oleh seluruh pecinta sepak bola Tanah Air.