Dari Impian Tertunda Hingga Rezeki Halte: Kisah Irdian, Penyewa Kartu E-Money di Bundaran HI

Jakarta, [Tanggal Laporan] - Di tengah hiruk pikuk metropolitan Jakarta, sebuah kisah kewirausahaan unik muncul dari Halte Transjakarta Bundaran HI. Irdian (37), seorang perantau asal Medan, menemukan ceruk rezeki dengan menyewakan kartu uang elektronik (e-money) kepada para pengunjung halte yang ingin menikmati pemandangan dari anjungan ikonik tersebut.

Perjuangan di Ibu Kota

Delapan bulan lamaran kerja tak berbalas menjadi awal mula Irdian mengadu nasib di Jakarta. Alih-alih menyerah, ia justru menangkap peluang yang tersembunyi di keramaian Halte Bundaran HI. Inspirasi datang ketika ia melihat orang lain menyewakan kartu e-money. Jiwa petarung khas Medan pun mendorongnya untuk mencoba peruntungan serupa.

"Saya lihat orang nyewa-nyewa kartu. Dari situ, kayaknya peluang usaha. Jadi, kita coba," ujar Irdian, dengan semangat yang terpancar dari sorot matanya, saat ditemui di depan Halte Transjakarta Bundaran HI.

Bisnis Sewa Kartu E-Money: Antara Peluang dan Tantangan

Irdian menawarkan jasa penyewaan kartu e-money kepada pengunjung yang ingin naik ke anjungan halte untuk berfoto, namun tidak memiliki kartu tersebut. Dengan tarif Rp 20 ribu, ia menawarkan solusi yang lebih ekonomis dibandingkan membeli kartu baru yang harganya mencapai Rp 50 ribu di dalam halte.

  • Keuntungan Harian: Pada hari biasa, Irdian mampu meraup keuntungan bersih sekitar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu dari bisnisnya ini. Keuntungan ini menjadi penopang hidupnya di Jakarta, menggantikan impiannya akan pekerjaan formal.
  • Berkah Akhir Pekan dan Libur Nasional: Rezeki Irdian berlipat ganda saat akhir pekan dan libur hari raya. Pada momen-momen tersebut, ia bisa mengantongi hingga Rp 500 ribu per hari. Momen seperti Tahun Baru dan Lebaran menjadi waktu yang paling dinantikan.
  • Risiko Usaha: Usaha Irdian tak sepenuhnya berjalan mulus. Risiko kartu dibawa kabur oleh penyewa menjadi tantangan tersendiri. Kerugian akibat kehilangan kartu bisa mencapai Rp 250 ribu, harga kartu baru.

Anjungan Halte Bundaran HI: Magnet Baru Wisata Jakarta

Anjungan Halte Transjakarta Bundaran HI kini menjadi daya tarik wisata baru di Jakarta. Banyak warga dari berbagai daerah sengaja datang untuk berfoto dengan latar belakang Patung Selamat Datang, ikon kota Jakarta.

Irli (40), seorang wisatawan asal Magelang, mengaku sengaja mengunjungi anjungan Halte Bundaran HI untuk bernostalgia dengan kenangannya saat bekerja di Jakarta.

"Iya, nostalgia ke Jakarta. Dulu sempat kerja di Jakarta, sering lewat Bundaran HI, jadi ajak anak-anak ke sini," ungkap Irli, sambil mengabadikan momen bersama keluarganya.

Nur (60), seorang wisatawan asal Malang, juga merasakan hal yang sama. Ia ingin melihat langsung keramaian anjungan Halte Bundaran HI yang selama ini hanya dilihatnya dari kejauhan.

"Anak ada kegiatan, kita nginap di Kempinski, ini ndak pernah terpikir (ke Halte Bundaran HI), cuma lihat jauh dari sana gitu ya (ada ramai-ramai), ya udah coba datang," tutur Nur, dengan senyum bahagia.

Kisah Irdian menjadi cermin bahwa peluang usaha bisa ditemukan di mana saja, bahkan di tengah kesulitan ekonomi. Kreativitas dan kegigihan menjadi kunci untuk meraih kesuksesan di ibu kota. Sementara itu, anjungan Halte Bundaran HI terus menjadi daya tarik wisata baru, yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, termasuk Irdian, sang penyewa kartu e-money yang gigih.