Insiden Usai Salat Idul Fitri di Situbondo: Anggota Banser Lerai Petasan, Sempat Terjadi Ketegangan
Anggota Banser Situbondo Dihadang Massa Usai Upaya Penertiban Petasan
Situbondo, Jawa Timur - Insiden terjadi di Jalan Raya Pantura Banyuputih, Situbondo, usai pelaksanaan Salat Idul Fitri, Senin (31/03/2025). Seorang anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) terlibat dalam upaya penertiban aktivitas petasan yang berujung pada ketegangan dengan sekelompok pemuda.
Menurut keterangan yang dihimpun, pasca-shalat Idul Fitri di sekitar Masjid Nurul Muttaqin, sekelompok pemuda menyalakan petasan di area tersebut. Slamet, anggota Banser berusia 47 tahun yang merupakan warga Desa Sumberojo, berinisiatif untuk mengingatkan para pemuda agar tidak menyalakan petasan di jalan raya. Tujuannya adalah untuk menghindari gangguan terhadap arus lalu lintas yang padat pasca-ibadah.
Tindakan Slamet ini kemudian memicu reaksi dari sekelompok pemuda. Situasi sempat memanas dan nyaris terjadi aksi pengeroyokan terhadap anggota Banser tersebut. Video kejadian ini pun viral di media sosial, memicu berbagai reaksi dari warganet.
Imam Taufiqurahman, Ketua Pengurus Anak Cabang Banser Banyuputih, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia meluruskan bahwa anggota Banser tidak melarang sepenuhnya aktivitas menyalakan petasan, melainkan hanya mengimbau agar tidak dilakukan di jalan raya. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemacetan dan potensi bahaya bagi pengguna jalan.
"Anggota kami hanya berupaya mengurai kemacetan yang disebabkan oleh aktivitas petasan tersebut. Para pengendara motor harus menunggu lama hingga petasan selesai meledak untuk bisa melintas," ujar Imam.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa terdapat dua petasan yang dinyalakan saat itu. Satu petasan berhasil ditendang oleh Slamet, namun nyaris mengenai pengendara motor yang melintas. Hal ini semakin mempertegas urgensi dari tindakan penertiban tersebut.
Upaya Mediasi Berhasil Meredam Ketegangan
Guna menghindari konflik berkepanjangan, mediasi segera dilakukan. Pada hari Rabu (02/04/2025) malam, perwakilan dari kelompok pemuda, Agus Haryanto, warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, melakukan pertemuan dengan anggota Banser yang bersangkutan. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan damai antara kedua belah pihak.
Imam Taufiqurahman berharap agar video yang viral di media sosial segera dihapus untuk mencegah eskalasi konflik. Ia menekankan pentingnya menjaga kondusivitas wilayah Situbondo dan secara nasional.
Kasi Humas Polres Situbondo, AKP Sutrisno, turut mengkonfirmasi kejadian tersebut. Ia membenarkan bahwa insiden tersebut terjadi setelah Salat Id di dekat Masjid Nurul Muttaqin. Sutrisno juga mengapresiasi upaya mediasi yang berhasil dilakukan oleh kedua belah pihak, sehingga permasalahan tidak berlanjut.
"Kedua belah pihak, baik dari Banser maupun kelompok pemuda Kampung Curah Temu, telah bersepakat untuk berdamai dan tidak memperpanjang masalah ini," pungkas Sutrisno.
Insiden ini menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya menjaga toleransi dan menghormati kepentingan bersama, terutama di ruang publik. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.