Indonesia Intensifkan Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar Pasca-Gempa Dahsyat: Koordinasi ASEAN Diperkuat

Indonesia Tingkatkan Upaya Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar Pasca-Gempa Bumi

Jakarta, Indonesia – Pemerintah Indonesia terus mengintensifkan upaya bantuan kemanusiaan kepada Myanmar, menyusul gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Sangaing pada 28 Maret 2025. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, dalam keterangan persnya, menegaskan bahwa komunikasi antara Indonesia dan Myanmar berjalan lancar dan tanpa hambatan, khususnya terkait penyaluran bantuan bagi para korban.

"Tidak ada kendala komunikasi, mengingat kita berada dalam satu wadah ASEAN, dan pemerintah Myanmar juga telah menyampaikan kebutuhan mendesak mereka akan bantuan," ujar Menlu, menekankan pentingnya solidaritas regional dalam menghadapi bencana ini.

Koordinasi yang erat juga terjalin dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya. Menlu mengungkapkan bahwa pertemuan koordinasi telah dilakukan, melibatkan perwakilan dari seluruh Kementerian Luar Negeri ASEAN, termasuk Myanmar, untuk memastikan bantuan yang efektif dan tepat sasaran.

Respon Cepat Indonesia dan ASEAN

Gempa bumi yang berpusat di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, telah menyebabkan kerusakan signifikan dan hilangnya nyawa. Data terakhir menunjukkan ribuan korban jiwa dan luka-luka, serta ratusan orang masih dinyatakan hilang. Meskipun demikian, hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri RI belum menerima laporan adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana ini. Pemerintah terus memantau situasi dan berharap seluruh WNI dalam keadaan selamat.

Sebagai bentuk solidaritas dan dukungan konkret, Indonesia telah mengirimkan tim tanggap darurat yang terdiri dari personel Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tim INASAR (Indonesia Search and Rescue). Tim ini diterjunkan ke wilayah terdampak pada 31 Maret 2025, untuk melakukan operasi pencarian, penyelamatan, dan penanganan darurat lainnya. Selain itu, bantuan kemanusiaan berupa alat-alat kesehatan dan obat-obatan juga telah dikirimkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Bantuan Logistik Skala Besar

"Bantuan yang kita salurkan mencapai kurang lebih 124 ton barang, dengan nilai sekitar 1,2 juta Dolar Amerika," jelas Menlu, menunjukkan skala bantuan yang diberikan oleh Indonesia.

Bantuan ini merupakan wujud komitmen Indonesia untuk membantu negara-negara tetangga yang dilanda bencana. Dengan koordinasi yang baik di tingkat ASEAN, diharapkan bantuan kemanusiaan ini dapat meringankan beban para korban gempa di Myanmar dan mempercepat proses pemulihan.

Daftar Bantuan yang Dikirimkan:

  • Obat-obatan
  • Alat kesehatan
  • Perlengkapan darurat
  • Makanan siap saji
  • Tenda pengungsi

Upaya Pemulihan Jangka Panjang

Selain bantuan tanggap darurat, Indonesia juga sedang mempertimbangkan bentuk bantuan jangka panjang yang dapat diberikan kepada Myanmar untuk membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus mendampingi Myanmar dalam menghadapi tantangan berat ini.

Indonesia terus berkoordinasi dengan ASEAN dan mitra internasional lainnya untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang efektif dan tepat sasaran bagi para korban gempa di Myanmar. Solidaritas dan kerjasama regional menjadi kunci dalam menghadapi bencana alam dan membangun kembali kehidupan masyarakat yang terdampak.