Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Marapi Kembali Erupsi Pagi Ini

Gunung Marapi Kembali Semburkan Abu Vulkanik, Status Waspada Dipertahankan

PADANG, SUMATERA BARAT – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Kamis pagi, 3 April 2025. Erupsi ini merupakan kelanjutan dari serangkaian aktivitas vulkanik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, meningkatkan kekhawatiran masyarakat sekitar.

Menurut laporan dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, erupsi terjadi pada pukul 07.12 WIB dengan menyemburkan kolom abu setinggi sekitar 1,5 kilometer di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terpantau condong ke arah timur. Rekaman seismogram menunjukkan amplitudo maksimum 30,4 mm dengan durasi 1 menit 9 detik.

Petugas PGA Marapi, Teguh Purnomo, dalam keterangan tertulisnya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Status Gunung Marapi saat ini masih berada pada Level II (Waspada), yang berarti terdapat potensi bahaya erupsi lanjutan.

"Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati dan beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Marapi," tegas Teguh.

Selain itu, Teguh juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk mewaspadai potensi lahar, terutama saat musim hujan. Hujan abu juga berpotensi terjadi, sehingga penggunaan masker sangat disarankan untuk melindungi saluran pernapasan.

Rangkaian Erupsi dan Dampak Sebelumnya

Erupsi kali ini menambah daftar panjang aktivitas vulkanik Gunung Marapi dalam beberapa waktu terakhir. Sehari sebelumnya, pada Rabu, 2 April 2025, gunung ini juga mengalami dua kali erupsi. Erupsi pertama terjadi pada pukul 06.25 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 350 meter di atas puncak, disusul erupsi kedua pada pukul 16.04 WIB dengan kolom abu setinggi 1 kilometer.

Gunung Marapi mencatatkan sejarah kelam pada 3 Desember 2023, ketika erupsi dahsyat menewaskan 23 pendaki yang berada di area puncak. Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di gunung berapi aktif.

Tidak hanya erupsi, Gunung Marapi juga menjadi penyebab banjir lahar yang melanda wilayah sekitarnya pada 11 Mei 2024. Bencana tersebut merenggut nyawa 60 warga di Kabupaten Tanah Datar, Agam, dan Padang Pariaman, meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Sumatera Barat.

Imbauan dan Langkah Mitigasi

Melihat kondisi terkini, pemerintah daerah dan instansi terkait terus berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan. Sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan cara-cara menghindarinya.

Berikut adalah beberapa imbauan penting bagi masyarakat:

  • Tidak mendekati area berbahaya: Hindari beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Marapi.
  • Waspada terhadap lahar: Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu di Marapi, waspadai potensi lahar, terutama saat hujan.
  • Gunakan masker: Jika terjadi hujan abu, gunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan.
  • Ikuti informasi resmi: Pantau informasi resmi dari PVMBG, BPBD, dan instansi terkait lainnya.

Pemerintah daerah juga telah menyiapkan jalur evakuasi dan tempat pengungsian jika sewaktu-waktu diperlukan. Masyarakat diimbau untuk mengetahui lokasi-lokasi tersebut dan mempersiapkan diri jika harus mengungsi.

Erupsi Gunung Marapi ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat, diharapkan dampak buruk dari erupsi gunung berapi dapat diminimalkan.