Stasiun Bekasi Catat Lonjakan Penumpang Arus Balik, Jadi Alternatif Utama Selain Stasiun Pusat Jakarta

Stasiun Bekasi Jadi Pilihan Utama Penumpang Arus Balik, Tekan Kepadatan di Stasiun Pusat

Stasiun Bekasi, Jawa Barat, muncul sebagai stasiun tersibuk ketiga dalam melayani penurunan penumpang kereta api jarak jauh selama periode arus balik Lebaran 2025. Hal ini menunjukkan pergeseran preferensi penumpang yang semakin sadar akan opsi stasiun alternatif selain Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir yang selama ini menjadi pusat kedatangan di Jakarta.

Menurut Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, fenomena ini merupakan hasil dari sosialisasi yang dilakukan jauh sebelum musim mudik. Calon penumpang kini memiliki fleksibilitas untuk memilih stasiun tujuan akhir sesuai dengan kebutuhan dan kemudahan akses ke wilayah tempat tinggal mereka. Pemesanan tiket melalui aplikasi KAI Access memungkinkan penumpang untuk memantau dan memilih stasiun pemberhentian, termasuk Karawang, Cikarang, dan Bekasi.

"Kenaikan jumlah penumpang yang turun di Stasiun Bekasi mencapai 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin memahami pentingnya memilih stasiun yang paling strategis untuk melanjutkan perjalanan mereka," ujar Ixfan saat ditemui di Stasiun Pasar Senen, Rabu (2/4/2025).

Integrasi dengan KRL Jadi Daya Tarik

Salah satu faktor yang membuat Stasiun Bekasi semakin diminati adalah integrasinya dengan jaringan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line. Kemudahan ini memungkinkan penumpang untuk langsung melanjutkan perjalanan ke berbagai wilayah di Jabodetabek tanpa harus berpindah moda transportasi yang rumit. Hal ini menjadi solusi efektif untuk menghindari kepadatan di Stasiun Pasar Senen dan Gambir, terutama saat puncak arus balik.

Arus Balik Mulai Terlihat

PT KAI mencatat, pada tanggal 2 April 2025, terdapat 41.040 penumpang yang tiba di Jakarta melalui Stasiun Pasar Senen dan Gambir. Meskipun demikian, keberangkatan dari Jakarta ke berbagai daerah masih cukup tinggi, dengan tingkat okupansi di Stasiun Pasar Senen mencapai 100 persen. Secara keseluruhan, tercatat 42.694 penumpang yang berangkat mudik dari Jakarta, dengan rincian 16.807 dari Stasiun Gambir dan 25.887 dari Stasiun Pasar Senen.

Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari data tersebut:

  • Stasiun Bekasi semakin populer: Menjadi alternatif utama bagi penumpang yang ingin menghindari kepadatan di stasiun pusat.
  • Fleksibilitas pilihan stasiun: Penumpang memiliki kendali lebih besar dalam memilih stasiun tujuan akhir.
  • Integrasi KRL: Memudahkan penumpang untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai wilayah di Jabodetabek.
  • Arus balik sudah dimulai: Jumlah penumpang yang tiba di Jakarta terus meningkat.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan opsi stasiun alternatif dan kemudahan integrasi dengan KRL, Stasiun Bekasi diperkirakan akan terus menjadi pilihan utama bagi penumpang arus balik di masa mendatang. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan di Stasiun Pasar Senen dan Gambir, serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi para pemudik.