Memahami Keistimewaan Adzan Subuh: Makna Tatswib dan Sejarahnya
Keistimewaan Adzan Subuh: Mengungkap Makna dan Asal Usul Kalimat Tatswib
Adzan, panggilan suci yang berkumandang lima kali sehari, menjadi penanda waktu bagi umat Muslim untuk melaksanakan sholat. Di antara kelima waktu sholat, adzan Subuh memiliki kekhasan tersendiri, yaitu adanya tambahan kalimat tatswib. Lantas, apa sebenarnya tatswib itu? Mengapa hanya dikumandangkan saat Subuh? Mari kita telaah lebih dalam.
Memahami Kalimat Tatswib
Tatswib berasal dari kata tsawaba yang berarti kembali atau mengulang. Dalam konteks adzan Subuh, tatswib merujuk pada pengulangan kalimat :
اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
Artinya:
"Sholat itu lebih baik daripada tidur."
Kalimat ini diucapkan sebanyak dua kali setelah hayya 'alal falah.
Para ulama sepakat bahwa tatswib merupakan ciri khas adzan Subuh. Penambahan kalimat ini memiliki makna yang dalam, yaitu mengingatkan umat Muslim untuk mengutamakan sholat Subuh dibandingkan melanjutkan tidur yang nyaman. Di saat tubuh masih terlelap, adzan Subuh mengajak kita untuk bangun, bersuci, dan menghadap Sang Pencipta.
Perbedaan Pendapat Ulama
Mayoritas ulama berpendapat bahwa penambahan tatswib dalam adzan Subuh adalah sunnah (dianjurkan). Hal ini didasarkan pada hadits-hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW dan para sahabatnya melakukannya. Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menyatakan bahwa meninggalkan tatswib tidak membatalkan adzan, namun kehilangan keutamaan.
Namun, terdapat pula sebagian ulama yang berpandangan berbeda. Imam Ishaq, misalnya, menganggap tatswib sebagai sesuatu yang dibuat-buat dan tidak ada pada zaman Rasulullah SAW. Meskipun demikian, pendapat mayoritas ulama tetap menjadi acuan.
Lafadz Lengkap Adzan Subuh
Berikut adalah lafadz lengkap adzan Subuh beserta terjemahannya:
-
Lafadz Arab:
(٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(٢x) اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ
(١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ
(١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ * Lafadz Latin:
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa ilaaha illallaah (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah (2x)
Ash-shalaatu khairum minan-nauum (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x) * Terjemahan:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah
Marilah salat
Marilah menuju kepada kejayaan
Salat itu lebih baik dari pada tidur
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
Tiada Tuhan selain Allah
Riwayat Kemunculan Tatswib
Asal usul tatswib dapat ditelusuri melalui sebuah hadits yang menceritakan tentang mimpi seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam mimpinya, sahabat tersebut melihat seseorang mengajarkan lafadz adzan. Keesokan harinya, sahabat tersebut menceritakan mimpinya kepada Rasulullah SAW, dan beliau membenarkannya.
Pada suatu Subuh, Bilal bin Rabah, muadzin Rasulullah SAW, datang untuk membangunkan beliau. Karena Rasulullah SAW masih tertidur, Bilal menyerukan: "Ash-shalaatu khairum minan-nauum (Sholat itu lebih baik daripada tidur)." Menurut riwayat Sa'id ibnu Musayyab, sejak saat itulah kalimat ini ditambahkan ke dalam adzan Subuh.
Kesimpulan
Adzan Subuh dengan kalimat tatswib menjadi pengingat yang istimewa bagi umat Muslim untuk mengutamakan sholat di awal waktu. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hukumnya, mayoritas ulama sepakat bahwa tatswib adalah sunnah yang dianjurkan. Dengan memahami makna dan sejarah tatswib, diharapkan kita semakin termotivasi untuk senantiasa menjaga sholat Subuh dan meraih keberkahan di dalamnya.