TNI AU Kirim Bantuan Kemanusiaan Tahap Kedua ke Myanmar Pasca Gempa Dahsyat
TNI AU Salurkan Bantuan Tahap Kedua ke Myanmar untuk Korban Gempa Bumi
TNI Angkatan Udara (AU) kembali menunjukkan komitmennya dalam misi kemanusiaan internasional dengan mengirimkan bantuan tahap kedua ke Myanmar, pasca gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang melanda negara tersebut. Pesawat C-130 Hercules dari Skadron Udara 33 Lanud Sultan Hasanuddin berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Naypyidaw, Myanmar, pada hari Selasa, 1 April 2025, membawa lebih dari 10 ton bantuan logistik.
Misi pengiriman bantuan ini merupakan implementasi langsung dari instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya solidaritas dan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara sahabat yang sedang mengalami musibah. Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI M. Tonny Harjono, menegaskan bahwa pengiriman bantuan ini adalah wujud nyata dari komitmen TNI AU untuk menjadi kekuatan yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis (AMPUH), terutama dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Rincian Bantuan dan Proses Pengiriman
Bantuan yang dikirimkan kali ini meliputi berbagai kebutuhan mendesak bagi para korban gempa, diantaranya:
- Satu unit truk operasional dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk mendukung upaya evakuasi dan distribusi bantuan di lapangan.
- 68 koli tenda pengungsi dari Kementerian Pertahanan RI, yang sangat dibutuhkan untuk menyediakan tempat tinggal sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.
- Tiga ekor anjing pelacak (K9) dari Direktorat Polisi Satwa (Dipolsatwa) Polri, yang akan membantu dalam pencarian korban yang mungkin masih tertimbun reruntuhan.
Penerbangan pesawat Hercules ini dipimpin oleh Pilot In Command (PIC) Letkol Pnb A.M.Averroes A.M. Pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan melakukan transit di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, sebelum melanjutkan penerbangan ke Naypyidaw. Setibanya di Myanmar, bantuan tersebut diserahterimakan kepada otoritas setempat untuk segera didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak gempa.
Misi Kemanusiaan Berkelanjutan
Sebelumnya, TNI AU juga telah mengirimkan bantuan tahap pertama menggunakan pesawat C-130J Super Hercules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma. Dan menurut rencana, misi kemanusiaan selanjutnya akan menggunakan pesawat Boeing 737-800 dari Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dan TNI AU dalam memberikan dukungan berkelanjutan kepada Myanmar dalam menghadapi masa sulit pasca gempa.
Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), menjelaskan bahwa pengiriman bantuan ini dilakukan bahkan di tengah momentum libur Hari Raya Idulfitri 1446 H, menegaskan komitmen dan dedikasi TNI AU dalam menjalankan tugas negara tanpa mengenal waktu dan kondisi. Beliau juga menambahkan bahwa TNI AU akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan secara efektif dan efisien kepada mereka yang membutuhkan.
Misi kemanusiaan ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga merupakan simbol persahabatan dan solidaritas antara Indonesia dan Myanmar. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban para korban gempa dan membantu proses pemulihan di wilayah yang terdampak.