Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas, Polda Jateng Terapkan Rekayasa di Tol Solo-Yogya
Polda Jateng Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di Tol Solo-Yogya Akibat Lonjakan Arus Kendaraan
SEMARANG - Polda Jawa Tengah mengambil langkah antisipatif dengan menerapkan rekayasa lalu lintas di ruas Tol Solo-Yogyakarta. Kebijakan ini diambil menyusul peningkatan signifikan volume kendaraan yang menuju Yogyakarta pasca-Idul Fitri 1446 H.
Brigjen Pol Sonny Irawan, Dirlantas Polda Jawa Tengah, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas ini bertujuan untuk mengurai kepadatan yang terjadi akibat tingginya minat masyarakat untuk berlibur dan bersilaturahmi ke Yogyakarta setelah perayaan Lebaran. Lonjakan ini terpantau sejak H+3 Idul Fitri, Rabu (2/4/2025).
"Kami melihat adanya peningkatan arus kendaraan yang cukup signifikan menuju Yogyakarta. Untuk itu, kami melakukan penyesuaian pola rekayasa lalu lintas agar pergerakan kendaraan tetap terjaga kelancarannya," ujar Brigjen Pol Sonny Irawan.
Rekayasa lalu lintas ini difokuskan pada titik-titik rawan kemacetan, terutama di jalur arteri Klaten-Yogyakarta yang memiliki kapasitas jalan lebih kecil dibandingkan jalan tol. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah mengubah arah lalu lintas di sekitar Taman Martani. Jalur yang sebelumnya difungsikan untuk arus balik, kini dialihkan untuk mengakomodasi arus kendaraan yang menuju Yogyakarta.
Detail Rekayasa Lalu Lintas:
- Pengalihan Arus di Taman Martani: Jalur yang semula diperuntukkan bagi arus balik dialihkan untuk memperlancar arus kendaraan menuju Yogyakarta.
- Sterilisasi Jalur: Dilakukan sterilisasi jalur untuk memastikan kelancaran perubahan arah lalu lintas.
Brigjen Pol Sonny Irawan menekankan pentingnya rekayasa ini untuk mencegah terjadinya penyumbatan arus kendaraan di jalur arteri Klaten-Jogja. Pihaknya juga melakukan evaluasi terhadap arus mudik dan balik Lebaran 2025 secara keseluruhan.
Fenomena Anomali Arus Mudik Lokal
Dari evaluasi tersebut, ditemukan adanya fenomena anomali, yaitu peningkatan arus kendaraan pasca-Lebaran di jalur Jakarta-Cikampek hingga Kalikangkung serta tol Solo-Yogyakarta. Peningkatan ini diduga disebabkan oleh aktivitas mudik lokal masyarakat dalam rangka Syawalan antar kabupaten.
"Peningkatan ini lebih terasa di wilayah aglomerasi antar kabupaten. Sebagai contoh, di GT Kalikangkung, arus kendaraan yang masuk dan keluar cukup berimbang. Arus keluar didominasi kendaraan dari aglomerasi Semarang, Kendal, Demak, sedangkan arus masuk berasal dari wilayah barat," jelas Brigjen Pol Sonny Irawan.
Polda Jateng terus memantau perkembangan situasi lalu lintas dan siap mengambil langkah-langkah tambahan jika diperlukan untuk memastikan kelancaran arus kendaraan selama masa libur Lebaran dan Syawalan.