Wamendagri Apresiasi Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025: Efektivitas 'Work From Anywhere' dan Inovasi Rekayasa Lalu Lintas Jadi Kunci

Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025: Sinergi Kebijakan WFA dan Inovasi Pengaturan Lalu Lintas

Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memberikan apresiasi atas kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Menurutnya, kombinasi kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan inovasi rekayasa lalu lintas yang diterapkan oleh kepolisian menjadi faktor utama keberhasilan dalam mengurai kepadatan pemudik.

“Kami melihat ada peningkatan signifikan dalam kelancaran arus mudik tahun ini. Penerapan Work From Anywhere terbukti efektif mendistribusikan waktu mudik, sehingga tidak terjadi penumpukan yang berlebihan pada periode puncak,” ujar Bima Arya usai menghadiri acara open house Ketua MPR Ahmad Muzani di Jakarta, Rabu (2/4/2025).

Kebijakan Work From Anywhere, yang memungkinkan pekerja untuk menjalankan tugas dari lokasi yang berbeda, memberikan fleksibilitas bagi para pemudik untuk menyesuaikan jadwal perjalanan mereka. Hal ini secara signifikan mengurangi tekanan pada infrastruktur transportasi dan meminimalkan potensi kemacetan yang parah.

Selain itu, Wamendagri juga menyoroti peran penting kepolisian dalam melakukan rekayasa lalu lintas yang inovatif. Strategi yang diterapkan dinilai lebih efektif dalam mengelola arus kendaraan dan memastikan kelancaran perjalanan bagi para pemudik. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan aparat kepolisian juga menjadi kunci sukses dalam penyelenggaraan mudik Lebaran tahun ini.

"Saya kira teman-teman kepala daerah juga kerjanya bagus ya, koordinasinya baik sekali. Jadi kita apresiasi semua pihak yang terlibat," tambahnya.

Kelancaran arus mudik Lebaran 2025 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya para pemudik yang dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman dengan aman dan nyaman. Keberhasilan ini menjadi momentum penting untuk terus mengembangkan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam mengelola mobilitas masyarakat, terutama pada periode-periode penting seperti mudik Lebaran.