Selebgram Malaysia Urungkan Niat Pamer 30 Busana Lebaran Akibat Musibah Tak Terduga

Insiden Parit Ubah Rencana Lebaran Selebgram Syed Muhammad Shah Hasif

Kuala Lumpur, Malaysia – Pasangan selebriti Instagram asal Malaysia, Syed Muhammad Shah Hasif dan istrinya, dikenal luas karena gaya mereka yang ekstravaganza setiap kali merayakan Hari Raya Idul Fitri. Namun, perayaan tahun ini diwarnai insiden tak terduga yang memaksa Syed untuk sementara waktu menggunakan kursi roda, mengubah secara drastis rencana mereka yang telah disusun.

Syed mengalami kecelakaan pada malam pertama Lebaran 1446 H ketika ia terjatuh ke dalam parit di depan sebuah toko di Klang, Selangor, Malaysia. Kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari, saat ia dan keluarga sedang mencari roti canai atas permintaan sang anak.

"Saat itu pukul 2 pagi, anak saya ingin makan roti canai. Kami pun pergi ke toko dekat rumah. Ketika pulang, saya tidak melihat ada parit. Saya terjatuh dan langsung dilarikan ke rumah sakit," ungkap Syed kepada media setempat. Ia bersyukur tidak mengalami patah tulang atau retak, namun mengalami robek jaringan yang membuatnya sangat kesakitan.

Semangat Lebaran Tak Padam

Meski harus menggunakan kursi roda, semangat Syed untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga tidak padam. Ia bahkan tetap menjalankan rutinitasnya merias wajah sang istri sebelum pelaksanaan salat Ied di pagi hari.

"Awalnya saya malas memakai baju Hari Raya. Tapi karena sudah mengeluarkan banyak uang, rasanya sayang kalau tidak dipakai. Setelah pulang dari rumah sakit, saya sendiri yang merias istri, itu wajib bagi saya," tuturnya.

Sebelum insiden tersebut, Syed telah mempersiapkan 30 pasang pakaian untuk istri dan anak-anaknya yang rencananya akan mereka kenakan sepanjang bulan Syawal. Pasangan ini memang dikenal seringkali menjadi sorotan warganet karena gaya mereka yang glamour dan unik saat Hari Raya. Tahun lalu, mereka viral karena mengenakan baju Lebaran bertema Barbie, dan pada tahun 2023 mereka juga mencuri perhatian dengan baju Lebaran yang bisa menyala.

Penyesuaian Rencana Lebaran

Dengan kondisi fisiknya yang terbatas, Syed dan keluarga terpaksa melakukan penyesuaian terhadap rencana Lebaran mereka. Pameran 30 busana mewah yang telah dipersiapkan pun terpaksa dibatalkan. Fokus utama mereka kini adalah pemulihan Syed dan merayakan Lebaran dengan sederhana namun tetap penuh syukur bersama keluarga.

Insiden yang menimpa Syed menjadi pengingat bahwa di balik kemeriahan perayaan, keselamatan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama. Meski rencana telah disusun dengan matang, terkadang kejadian tak terduga bisa mengubah segalanya. Yang terpenting adalah bagaimana kita merespons dan tetap bersyukur atas apa yang kita miliki.

Kisah Syed dan keluarganya juga mengajarkan tentang pentingnya dukungan dan cinta dalam keluarga. Di tengah kesulitan, Syed tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya, sementara keluarganya memberikan dukungan penuh untuk pemulihannya.

Lebaran tahun ini mungkin berbeda dari yang mereka bayangkan, namun semangat kebersamaan dan syukur atas nikmat yang diberikan tetap menjadi esensi utama perayaan bagi Syed dan keluarganya.