Sistem pendingin udara (AC) pada mobil modern adalah sebuah keajaiban teknologi yang sering kita abaikan. Di balik kesejukan yang kita nikmati saat berkendara, terdapat komponen-komponen penting yang bekerja keras. Salah satunya adalah evaporator. Evaporator bertugas menyerap panas dari dalam kabin dan mengubahnya menjadi udara dingin yang menyegarkan. Namun, seiring berjalannya waktu, komponen ini dapat mengalami penurunan kinerja akibat berbagai faktor.

Artikel ini akan mengupas tuntas kondisi evaporator AC mobil setelah digunakan selama bertahun-tahun, dengan studi kasus pada sebuah Toyota Avanza Veloz lansiran 2017 yang telah berusia 8 tahun. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pentingnya perawatan AC mobil secara berkala dan potensi masalah yang dapat timbul jika diabaikan.

Bagaimana Evaporator AC Mobil Bekerja?

Evaporator bekerja dengan prinsip perpindahan panas. Udara panas dari dalam kabin dialirkan melalui evaporator. Di dalam evaporator, terdapat refrigeran (freon) yang bersuhu rendah. Ketika udara panas bersentuhan dengan refrigeran dingin, panas dari udara akan diserap oleh refrigeran, sehingga udara menjadi dingin. Udara dingin ini kemudian ditiupkan kembali ke dalam kabin oleh blower AC.

Penampakan Evaporator AC Avanza Setelah 8 Tahun

Tim detikOto melakukan pemeriksaan terhadap evaporator AC sebuah Toyota Avanza Veloz keluaran 2017 yang telah digunakan selama 8 tahun. Hasilnya cukup mencengangkan. Evaporator tersebut tampak berlendir parah dan mengalami korosi yang signifikan. Bahkan, beberapa bagian kisi-kisi evaporator terlihat rusak.

Kondisi ini tentu saja berdampak pada kinerja AC mobil. Udara yang dihasilkan tidak lagi sedingin sebelumnya, dan bahkan terkadang tercium bau tidak sedap dari dalam kabin.

Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Evaporator

Beberapa faktor dapat menyebabkan kerusakan pada evaporator AC mobil, di antaranya:

• Kelembapan Berlebih: Kelembapan tinggi di dalam kabin dapat menyebabkan kondensasi berlebihan pada evaporator. Air yang mengendap pada evaporator dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, yang menyebabkan lendir dan bau tidak sedap.
• Filter Kabin Kotor: Filter kabin berfungsi menyaring debu dan kotoran dari udara yang masuk ke dalam sistem AC. Jika filter kabin kotor atau tersumbat, aliran udara akan terhambat, menyebabkan kelembapan menumpuk pada evaporator.
• Kebocoran Refrigeran: Kebocoran refrigeran dapat menyebabkan penurunan tekanan dalam sistem AC, yang dapat mempengaruhi kinerja evaporator dan menyebabkan pembentukan es pada evaporator.
• Drainase Tidak Lancar: Sistem drainase berfungsi membuang air kondensasi dari evaporator. Jika sistem drainase tersumbat, air akan menumpuk pada evaporator, menyebabkan korosi dan pertumbuhan jamur.

Konsekuensi dan Biaya Penggantian

Jika kondisi evaporator sudah terlalu parah, satu-satunya solusi adalah dengan menggantinya dengan yang baru. Pengalaman detikOto menunjukkan bahwa biaya penggantian evaporator original untuk Toyota Avanza 2017 mencapai sekitar Rp 1,9 juta.

Biaya ini tentu saja tidak murah. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan perawatan AC mobil secara berkala untuk mencegah kerusakan evaporator dan komponen AC lainnya.

Tips Perawatan AC Mobil

Berikut adalah beberapa tips perawatan AC mobil yang dapat Anda lakukan:

• Periksa dan ganti filter kabin secara berkala: Filter kabin sebaiknya diganti setiap 6 bulan sekali atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
• Bersihkan evaporator secara berkala: Evaporator dapat dibersihkan dengan menggunakan cairan pembersih khusus AC mobil.
• Periksa dan bersihkan sistem drainase: Pastikan sistem drainase tidak tersumbat oleh kotoran atau debu.
• Lakukan servis AC secara berkala: Servis AC secara berkala dapat membantu mendeteksi dan mengatasi masalah pada sistem AC sejak dini.

Dengan melakukan perawatan AC mobil secara berkala, Anda dapat memperpanjang umur pakai evaporator dan komponen AC lainnya, serta menjaga kualitas udara di dalam kabin mobil Anda.