Jakarta Inklusif: Pemprov Gandeng Disabilitas Hidupkan Ruang Terbuka Hijau
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengambil langkah progresif dalam mewujudkan inklusivitas dengan melibatkan penyandang disabilitas dalam pengelolaan dan aktivasi taman-taman kota. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh warga, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan bahwa Pemprov berencana merekrut penyandang disabilitas untuk bekerja di berbagai taman di seluruh Jakarta. Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan lapangan pekerjaan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi dan kemampuan penyandang disabilitas.
"Kita akan aktivasi taman-taman di Jakarta, dan kita akan melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari tim pengelola," ujar Rano Karno saat ditemui di Warung Bang Doel, Jakarta Selatan.
Inisiatif ini sejalan dengan program-program inklusif lain yang telah dijalankan Pemprov DKI Jakarta, seperti keberadaan kafe Difabis di Balai Kota. Kafe ini memberikan pelatihan barista kepada anak-anak tunarungu, membekali mereka dengan keterampilan yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi.
Selain itu, Pemprov juga tengah menyiapkan sejumlah program untuk mendukung kelompok rentan lainnya, termasuk Kartu Disabilitas dan Kartu Lansia. Program-program ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan publik dan meningkatkan kesejahteraan para penerima manfaat.
Rencana ini mendapat sambutan positif dari Perkumpulan Penyintas Stroke Indonesia (PPSI) Jakarta Selatan. Ketua PPSI Jakarta Selatan, Maria Rosa Sinta, menyampaikan aspirasinya terkait akses kerja dan fasilitas publik yang ramah disabilitas kepada Wakil Gubernur Rano Karno saat kegiatan open house di Warung Bang Doel.
"Selama ini, begitu kami mengalami stroke dan menjadi disabilitas, kesempatan kerja seringkali tertutup bagi kami," ungkap Maria Rosa Sinta.
Maria mencontohkan kasus suaminya yang mengalami stroke dan kesulitan mencari pekerjaan untuk menafkahi keluarga. Ia juga menyoroti minimnya fasilitas publik yang ramah disabilitas, seperti trotoar yang seringkali digunakan oleh pedagang kaki lima atau kendaraan bermotor.
Beberapa poin penting dari inisiatif ini adalah:
- Rekrutmen penyandang disabilitas: Pemprov DKI Jakarta akan merekrut penyandang disabilitas untuk bekerja di taman-taman kota.
- Pelatihan keterampilan: Program pelatihan seperti kafe Difabis akan terus dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
- Kartu Disabilitas dan Kartu Lansia: Pemprov akan meluncurkan Kartu Disabilitas dan Kartu Lansia untuk memberikan akses yang lebih mudah terhadap layanan publik.
- Peningkatan fasilitas publik ramah disabilitas: Pemprov berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas publik yang ramah disabilitas, seperti trotoar.
Dengan melibatkan penyandang disabilitas dalam aktivasi taman kota, Pemprov DKI Jakarta tidak hanya menciptakan ruang terbuka hijau yang lebih hidup, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.