Antisipasi Kepadatan, Tol Jomo Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Kendaraan di Hari Kedua Lebaran

Memasuki hari kedua Lebaran Idul Fitri 2025, pengelola Tol Jombang-Mojokerto (Jomo), PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI), memprediksi peningkatan signifikan volume kendaraan yang melintas. Proyeksi menunjukkan angka mencapai 89.446 kendaraan, melampaui catatan tahun sebelumnya yang mencapai 85.600 kendaraan pada periode yang sama.

Lonjakan ini telah diantisipasi sejak jauh hari, dengan rekam jejak peningkatan volume kendaraan yang tercatat sejak H-5 Hari Raya Idul Fitri. Data menunjukkan tren kenaikan yang konsisten, dimulai dari 32.037 kendaraan pada H-6, meningkat menjadi 37.594 pada H-5, 44.312 pada H-4, 55.694 pada H-3, 54.940 pada H-2, 40.621 pada H-1, hingga 59.514 kendaraan pada hari pertama Lebaran.

Untuk mengantisipasi kepadatan yang mungkin terjadi, terutama di titik krusial seperti Exit Bandar, PT MHI telah berkoordinasi dengan PJR Polda Jatim untuk menerapkan strategi rekayasa lalu lintas. Salah satu langkah yang diambil adalah penutupan sementara Exit Bandar, seperti yang dilakukan pada pukul 11.20-13.10 WIB, dengan pengalihan arus kendaraan ke Exit Nganjuk.

Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas ini bertujuan untuk mengatasi antrean panjang yang kerap terjadi di Exit Bandar akibat kepadatan di jalur arteri Jombang-Kediri, khususnya di Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Meski demikian, ia menegaskan bahwa langkah ini tidak akan mempengaruhi perhitungan volume kendaraan yang melintasi ruas tol Jomo secara keseluruhan.

"Tidak pengaruh karena lalin terhitung adalah yang melewati ruas kami," ujarnya.

Selain rekayasa lalu lintas, PT MHI juga aktif memberikan informasi terkini kepada para pemudik melalui Variable Message Sign (VMS) yang terpasang di KM 697B dan di seluruh gerbang masuk Tol Jomo. Informasi yang disampaikan mencakup kondisi lalu lintas terkini di jalur arteri Jombang-Kediri maupun Simpang 3 Mengkreng, Kediri.

"Apabila terjadi kepadatan di jalur arteri, para pemudik yang menuju ke Kediri kami imbau keluar di Exit Jombang (di Kecamatan Tembelang, Jombang) atau Exit Nganjuk," imbuh Zanuar.

Kepadatan di jalur arteri Jombang menuju Kediri, terutama di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, didominasi oleh pemudik lokal yang menggunakan sepeda motor. Faktor utama penyebab kemacetan ini adalah infrastruktur jalan nasional yang belum memadai, seperti perlintasan KA Bandar Kedungmulyo dan penyempitan jalan di Jembatan Kayen yang menghambat arus lalu lintas.

Setelah melewati perlintasan KA Bandar Kedungmulyo, pemudik akan dihadapkan pada Simpang 3 Mengkreng di Kediri, yang juga menjadi titik rawan kemacetan. Persimpangan ini menjadi pertemuan arus kendaraan dari Jombang, Nganjuk, dan Kediri, sehingga berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas.

Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan oleh para pemudik yang melintas di Tol Jomo:

  • Antisipasi Kepadatan: Volume kendaraan diprediksi meningkat signifikan di hari kedua Lebaran.
  • Rekayasa Lalu Lintas: Exit Bandar mungkin ditutup sementara dan arus dialihkan ke Exit Nganjuk.
  • Pantau VMS: Perhatikan informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas di jalur arteri Jombang-Kediri dan Simpang 3 Mengkreng.
  • Alternatif Exit: Jika terjadi kepadatan di jalur arteri, pertimbangkan untuk keluar di Exit Jombang atau Exit Nganjuk.