Tragedi Laut Merah: Kapal Selam Wisata 'Sindbad' Tenggelam, Enam Turis Rusia Tewas
Tragedi Kapal Selam Wisata Guncang Laut Merah
Sebuah insiden tragis menimpa industri pariwisata Mesir. Kapal selam wisata bernama 'Sindbad' dilaporkan tenggelam di perairan Laut Merah, dekat kota Hurghada, pada Kamis (27/3). Insiden ini mengakibatkan enam penumpang tewas, yang semuanya merupakan warga negara Rusia.
Gubernur wilayah Laut Merah, Amr Hanafy, mengkonfirmasi bahwa dari total 45 penumpang yang berada di dalam kapal selam, 39 orang berhasil diselamatkan. Sembilan orang di antaranya mengalami luka-luka, dan empat dalam kondisi serius. Para penumpang berasal dari berbagai negara, termasuk Rusia, India, Norwegia, dan Swedia, serta lima warga negara Mesir sebagai awak kapal.
Detail Insiden dan Korban
Menurut laporan, seluruh korban jiwa adalah turis asal Rusia. Viktor Voropaev, seorang pejabat Rusia di Hurghada, menyatakan bahwa dua dari enam korban tewas adalah anak-anak. Informasi dari pihak berwenang di Republik Tatarstan, Rusia, menyebutkan bahwa dua korban lainnya adalah pasangan dokter yang telah menikah. Kedutaan Besar Rusia di Mesir sebelumnya menginformasikan bahwa seluruh turis di kapal tersebut adalah warga Rusia.
Aktivitas Kapal Selam 'Sindbad'
Kapal selam 'Sindbad' telah lama beroperasi sebagai kapal selam wisata, menawarkan perjalanan bagi para turis untuk menjelajahi keindahan terumbu karang di dekat garis pantai Hurghada. Perusahaan pengelola mengklaim memiliki dua dari 14 kapal selam rekreasi yang beroperasi di seluruh dunia. Kapal ini memiliki kapasitas 44 penumpang dan dua pilot, dirancang untuk wisatawan dari berbagai usia. Wisatawan dapat menikmati pemandangan bawah laut hingga kedalaman 25 meter.
Dalam operasionalnya, kapal selam ini didampingi oleh penyelam yang bertugas menarik perhatian biota laut dengan menggunakan umpan berupa makanan ikan. Tujuannya adalah agar para penumpang dapat menikmati pemandangan bawah laut yang lebih menarik. Namun, menurut informasi yang beredar, kapal selam tersebut tidak pernah mencapai kedalaman maksimal 25 meter, dan penumpang juga tidak dilengkapi dengan jaket pelampung.
Lokasi Tenggelam dan Investigasi Penyebab
Kapal selam 'Sindbad' tenggelam sekitar satu kilometer dari lepas pantai Hurghada, atau sekitar 0,6 mil dari pantai, menurut Kedutaan Besar Rusia. Hurghada sendiri merupakan destinasi wisata populer dengan keindahan pantai dan terumbu karangnya. Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan maritim yang melibatkan kapal wisata di Laut Merah dalam beberapa tahun terakhir.
Pada bulan November sebelumnya, kapal wisata 'Sea Story' juga tenggelam, mengakibatkan 11 orang tewas atau hilang. Investigasi oleh penyelidik Inggris mengungkapkan bahwa terdapat 16 insiden yang melibatkan kapal "liveaboard" di wilayah tersebut dalam kurun waktu lima tahun terakhir, beberapa di antaranya menyebabkan korban jiwa.
Pihak berwenang Mesir tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal selam 'Sindbad'. Saat kejadian, kondisi cuaca dilaporkan cukup tenang, tanpa adanya indikasi perairan yang berbahaya. Gubernur Laut Merah, Amr Hanafy, menegaskan bahwa kapal selam tersebut memiliki izin operasional yang sah dan pemimpin kru memiliki sertifikat yang sesuai. Hasil investigasi diharapkan dapat mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan tragedi ini dan mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Dampak dan Tindakan Lanjutan
Insiden ini tentu menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata Mesir, khususnya wisata bahari. Pemerintah Mesir diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan dan pengawasan terhadap operasional kapal-kapal wisata, serta memastikan semua kapal memenuhi persyaratan keselamatan yang ketat. Selain itu, perlu adanya edukasi dan pelatihan yang lebih baik bagi awak kapal, serta penyediaan peralatan keselamatan yang memadai bagi para penumpang. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam setiap aktivitas wisata, terutama di lingkungan maritim yang memiliki risiko tersendiri.