Di Balik Layar 'Lost In Translation': Obsesi Sofia Coppola Mempersatukan Scarlett Johansson dan Bill Murray
Kisah di Balik Layar: Bagaimana Sofia Coppola 'Menguntit' Bill Murray untuk 'Lost In Translation'
Film Lost In Translation, sebuah mahakarya sinematik yang mempertemukan Scarlett Johansson dan Bill Murray dalam lanskap Tokyo yang eksotis, ternyata menyimpan cerita menarik di balik pembuatannya. Sofia Coppola, sang sutradara visioner, mengungkapkan bahwa ia rela melakukan apa saja, termasuk 'menguntit', demi mendapatkan Bill Murray untuk peran Bob Harris yang ikonik.
Coppola terobsesi dengan ide untuk bekerja sama dengan Murray. Ia merasa bahwa tidak ada aktor lain yang bisa menghidupkan karakter Bob Harris sebaik dirinya. "Aku harus melakukan itu padanya (Bill Murray)," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Charlie Rose, seperti dilansir dari MovieWeb. "Yang aku tahu hanya dia lah yang sempurna untuk peran itu, tak ada yang lainnya. Ia (peran Bob Harris) adalah Bill Murray. Ia adalah kombinasi sempurna antara lucu, sensitif dan kejujuran."
Demi mewujudkan impiannya, Coppola melakukan riset mendalam tentang Murray. Ia berusaha memahami keseharian dan perilakunya. Bahkan, ia sampai menghubungi Wes Anderson, seorang sutradara yang pernah bekerja sama dengan Murray, untuk meminta bantuan. Coppola ingin melihat Murray dalam peran romantis, seperti yang pernah ia tunjukkan dalam film Groundhog Day dan Rushmore. Ia ingin membuat film yang berpusat padanya.
Upaya Ekstrem yang Membuahkan Hasil Gemilang
Upaya Coppola untuk merekrut Murray terbilang ekstrem. Ia harus gigih dan sabar, mengingat Murray dikenal sangat selektif dalam memilih peran. Namun, kegigihan Coppola akhirnya membuahkan hasil. Murray setuju untuk membintangi Lost In Translation, dan film tersebut menjadi sukses besar.
Penampilan Johansson dan Murray dalam Lost In Translation menuai pujian dari kritikus dan penonton. Film ini mengangkat nama Johansson ke puncak popularitas, dan membukakan jalan baginya untuk memerankan Black Widow dalam film-film Marvel. Selain itu Lost In Translation tidak hanya menjadi titik balik dalam karier Johansson, tetapi juga menegaskan visi artistik Coppola. Keberaniannya dalam mengambil risiko, termasuk pendekatan yang tidak konvensional dalam merekrut pemain, terbayar lunas dengan kesuksesan film tersebut.
Penghargaan dan Pengakuan
Kekuatan naskah yang ditulis oleh Coppola juga diakui oleh Academy Awards, di mana ia memenangkan penghargaan untuk Best Original Screenplay. Film ini juga dinominasikan untuk Best Picture, Best Director, dan Best Actor. Di Golden Globe Awards, Lost In Translation membawa pulang tiga piala, dan meraih hasil yang sama di British Academy Film Awards.
Warisan Lost In Translation
Lost In Translation bukan hanya sebuah film yang indah dan menyentuh, tetapi juga sebuah bukti dedikasi dan visi seorang sutradara. Kisah di balik layar film ini menunjukkan bahwa terkadang, dibutuhkan upaya ekstrem untuk menciptakan sebuah karya seni yang abadi.
Berikut adalah penghargaan yang diraih film Lost In Translation:
- Oscar: Best Original Screenplay
- Golden Globe Awards: Tiga piala
- British Academy Film Awards: Tiga piala
Faktor Penentu Kesuksesan Film:
- Kombinasi unik antara Scarlett Johansson dan Bill Murray.
- Visi artistik Sofia Coppola yang berani dan tidak konvensional.
- Naskah yang kuat dan dialog yang cerdas.
- Lanskap Tokyo yang eksotis dan atmosfer yang melankolis.